MATA INDONESIA, JAKARTA – Hanya dalam satu hari, yakni Sabtu 8 Agustus 2020, Pulau Sumba, NTT diguncang 117 gempa tektonik susulan, setelah tiga kali gempa besar berkekuatan 5 SR.
BMKG menunjukkan tiga kali rentetan gempa bumi ini terjadi dengan selisih waktu 5 menit dan 28 menit dari gempa bumi pertama. Ketiga episenter tersebut berlokasi di laut arah Barat Daya Kota Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat, pada kedalaman 10 kilometer.
Menurut Kepala Stasiun Geofisika Waingapu Arief Tyastama, dari lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya deformasi kerak benua di dasar laut.
Sementara hasil analisis mekanisme sumber ketiga gempa bumi tersebut, menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault).
“Guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Tambolaka IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), Waingapu , Waikabubak III-IV MMI, Labuan Bajo, Bima, Dompu III MMI,” kata Arief.
Ia menjelaskan, hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini juga tidak berpotensi tsunami.
“Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” ujarnya.