Hore, Kereta Commuter Line Duri – Tangerang Beroperasi Normal Sabtu Ini

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Setelah sempat terhenti beroperasi selama 3 hari akibat genangan banjir di jalur operasional, perjalanan Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line rute Duri – Tangerang PP, Sabtu 4 Januari 2020 mulai beroperasi normal kembali.

Namun Anne Purba, Vice President Corporate Communications PT KCI, mengatakan sistem operasi pada jalur tersebut masih bersifat terbatas dengan jarak waktu antar perjalanan KRL (headway) sekitar satu jam.

Hal itu akibat masih ada fasilitas pengamanan pada jalur rel pasca terendam banjir membutuhkan perbaikan. Operasional kereta di lintas tersebut sementara waktu masih menggunakan satu jalur saja dari double track yang tersedia.

“Dengan satu jalur rel yang dapat dimanfaatkan, maka untuk keselamatan operasional, jarak waktu antar perjalanan kereta dari Tangerang tujuan Duri maupun sebaliknya diatur sekitar satu jam sekali. Perjalanan Kereta di Lintas Tangerang akan dimulai sejak jadwal kereta pemberangkatan pertama yaitu pukul 04.30 WIB,” kata Anne sebagaimana dikutip dari keterangan resmi PT. Kereta Commuter Indonesia.

Tak hanya itu, Anne juga menjelaskan bahwa perjalanan KRL antara Stasiun Tangerang – Stasiun Batuceper yang mulanya telah diberlakukan selama 3 hari pun akan tetap dioperasikan untuk mengakomodasi kebutuhan para penumpang akan layanan jasa transportasi KRL.

PT. KCI menghimbau kepada seluruh pengguna jasa untuk tetap mengutamakan keamanan dan keselamatan baik di stasiun maupun di dalam KRL. Terutama apabila kondisi kereta sudah padat, diharapkan para pengguna jasa layanan KRL tidak memaksakan diri.

Anne mengimbau seluruh penumpang untuk senantiasa memantau informasi terupdate mengenai perjalanan KRL dapat dilihat melalui akun media sosial twitter @commuterline, instagram @commuterline, dan call center 021-121.(Marizke)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini