MATA INDONESIA, JAKARTA-Pembentukan Holding BUMN Ultra Mikro (Umi) dinilai Pengamat kebijakan publik dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Satria Aji Imawan sebagai langkah efektif untuk mendorong ekonomi masyarakat bawah.
“Holding ultra mikro baik di dalam mengarahkan peningkatan kinerja UMKM dan menurunkan kesenjangan,” ujar Satria di Jakarta, Jumat 2 Juli 2021.
Menurut dia, langkah pemerintah melakukan holding tiga BUMN, BRI, Pegadaian, dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) yang dikenal fokus pada pemberdayaan ekonomi dan usaha wong cilik, dapat menjadi program yang efektif dalam meningkatkan kinerja ekonomi masyarakat bawah.
Melalui holding itu, program pemberdayaan khususnya pada banyak pelaku usaha baru akan semakin efektif.Ketiga BUMN akan saling menguatkan dalam menunjang kinerja.
Dengan sinergi ekosistem yang terbentuk, kesinambungan kinerja ekonomi pelaku usaha baru dapat dijaga lebih baik hingga bisa ‘naik kelas’. Satria berpendapat holding mampu mendorong digitalisasi usaha di segmen UMi dan UMKM.
Melalui digitalisasi usaha, para pelaku bisnis UMi dan UMKM dapat lebih mudah memperluas pasar. Terlebih, aktivitas jual beli masyarakat saat ini semakin dominan disalurkan secara daring seperti e-commerce.
“Pengembangan dari digitalisasi akan makin masif, dan memang ini memerlukan langkah bersama melalui holding,” kata Satria.
Satria pun menekankan kinerja ekonomi riil saat ini masih cukup berat. Melalui holding diharapkan ke depan menjadi salah satu variabel pemacu laju ekonomi.