MATA INDONESIA, JAKARTA-Ekonom Universitas Indonesia Bramantyo Bontas mengatakan holding BUMN Ultra mikro (Umi) sangat menguntungkan tak hanya bagi pelaku UMKM yang sudah eksis, namun juga bermanfaat bagi pelaku usaha rintisan.
“Karena tak sekadar modal saja, tapi memang ada pendampingan yang konkret dari pemerintah,” katanya.
Dia mengartikan proses pendampingan tersebut sebagai transfer of knowledge, sehingga usaha rintisan akan tumbuh berkembang dan mengalami peningkatan kompetensi.
Hal tersebut, lanjutnya, merupakan adalah salah satu keunggulan kehadiran holding BUMN UMi, pemerintah melalui badan usahanya hadir memberikan pemberdayaan terhadap usaha kecil yang selama ini banyak terkendala masalah permodalan.
“Artinya, (holding BUMN UMi) solusi untuk meningkatkan akses permodalan usaha. Sehingga progres startup-nya terus tumbuh karena kompetensinya meningkat,” ujarnya.
Terkait BRI yang menjadi induk, Bram menyebut secara kapasitas dan kapabilitas bank pelat merah tersebut sangat tepat. Jaringan BRI merupakan paling besar dan luas sehingga dapat menyasar nasabah hingga ke pelosok negeri.
“Untuk segmen mikro, tentu BRI jagonya ya. Saya pikir sudah sesuai, on the track,” katanya.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan pembentukan ekosistem usaha ultramikro melalui holding akan menyediakan layanan keuangan yang terintegrasi bagi para pengusaha di segmen tersebut.
“Pembentukan holding ultramikro ini juga tidak hanya dapat memberikan pertumbuhan yang berkelanjutan bagi perseroan (BRI), Pegadaian, maupun PNM. Namun, juga bagi pelaku usaha yang termasuk dalam segmen ini,” ujarnya.
Dalam kaitan sinergi ekosistem UMi, nantinya ketiga entitas akan menawarkan pilihan produk keuangan yang lebih lengkap, menyiapkan beberapa titik co-location serta pemanfaatan yang lebih optimal yakni jaringan Agen BRILink sebagai channel ketiga entitas holding.
Selain itu, juga integrasi data untuk efisiensi bisnis, termasuk dalam konteks penyaluran program bantuan sosial. Hingga kuartal I 2021, BRI mencatat sekitar 458.358 Agen BRILink yang tersebar di seluruh penjuru Tanah Air. Dengan jumlah tersebut, target transaksi dari para laku pandai BRI itu mencapai Rp1.000 triliun pada tahun ini.