MATA INDONESIA, BUCHAREST – Demi menghindari radiasi nuklir, Kementerian Kesehatan Rumania akan mendistribusikan pil kalium-yodium kepada seluruh penduduk, hingga usia 40 tahun – termasuk bayi.
Rumania yang merupakan negara anggota Uni Eropa (UE) bergabung dengan Finlandia, Bulgaria, Belgia, dan beberapa negara lain yang juga telah memberikan obat-obatan kepada penduduknya di tengah serangan Rusia ke Ukraina.
Kampanye untuk mengajari warga cara menyimpan dan mengelola tablet anti-radiasi akan dimulai di negara itu pada minggu ini.
Berdasarkan laporan, pil tersebut dapat membantu mengurangi dampak radiasi pada sistem tubuh manusia. Ancaman perang nuklir tampaknya menjadi alasan keputusan pemerintah Rumania untuk mendistribusikan pil tersebut.
“Distribusi tablet akan dimulai pada paruh kedua April setelah prosedur hukum yang relevan ditetapkan,” demikian pernyataan Kementerian Kesehatan Rumania, melansir News Delivers, Selasa, 5 April 2022.
Sebelumnya juru bicara Kremlin, Dmitry Peskob mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa Rusia berpotensi menggunakan senjata nuklir jika keberadaannya terancam.
“Kami memiliki konsep keamanan dalam negeri dan itu terbuka untuk publik. Anda dapat membaca semua alasan penggunaan senjata nuklir. Jadi bila itu ancaman eksistensi bagi Rusia, maka nuklir bisa digunakan sesuai dengan konsep kami,” tutur Peskov kala itu.