Heboh, Relawan Bupati Kawarang Selfie Pakai Laras Panjang Mirip AK-47

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Bupati Karawang yang cantik Cellica Nurachadiana kini sedang menjadi pembicaraan netizen karena anggota relawannya RTC (Relawan Teh Celli) melakukan pengamanan acara menggunakan senjata laras panjang mirip AK-47.

Penyandang senjata tersebut dengan bangganya membuat vlog seperti sedang laporan kepada pimpinannya dalam suatu acara di Kampung Kalem Sinem, Desa Situdam, Jatisari, Karawang.

“Pengamanan sudah safety ketua,” kata lelaki berbaju putih yang menyandang laras panjang tersebut dan dikutip Selasa 25 Agustus 2020.

Soal viralnya aksi pengamanan RTC menggunakan senjata laras panjang mirip AK-47 itu Kanit Intelkam Polsek Jatisari Ipda Tarsono menegaskan bahwa pembawa senjata itu bukan anggota polisi, tetapi warga sipil.

Menurut Tarsono senjata laras panjang yang dibawa pengamanan RTC itu diduga AK-47, sedangkan senjata organik Polri adalah SS-1 buatan Pindad.

Maka, Tarsono menegaskan polisi sedang menyelidiki aksi membawa senjata laras panjang tersebut untuk mengetahui dari mana asalnya.

Sementara, ketua umum RTC, Ferry Alexi Dharmawan mengklarifikasi video tersebut dengan mengakui acara untuk RTC, tetapi dia tidak hadir di acara tersebut.

Itu adalah acara memperingati Hari Proklamasi 17 Agustus 2020 dan menegaskan kelakuan anggotanya tidak untuk maksud buruk.

Sedangkan senjata yang disandang anggota RTC itu diakui Ferry milik petugas yang kebetulan ada di lokasi untuk sekadar selfie. Ketua Umum RTC tersebut menegaskan anggotanya itu kini sudah memberi keterangan di Polres Kawarang.

View this post on Instagram

Viral sebuah video warga sipil bawa senjata laras panjang AK-47 . Seorang warga sipil berseragam RTC (Relawan Teh Celli) bawa senjata Laras panjang jenis AK-47 di Kampung Kalem Sinem, Desa Situdam, Jatisari, Karawang . Dalam video tersebut pria bertopi tersebut mengatakan kepada para relawan Cellica yang mau hadir dalam acara ini ditunggu . “Pengaman sudah safety ketua,” kata pria berbaju putih dalam video yang beredar tersebut. Dalam video yang beredar tersebut sudah disiapkan panggung dan ada spanduk dengan foto Bupati Karawang Cellica Nurachadiana . Atas viralnya video tersebut Kapolsek Jatisari AKP Marsono melalui Kanit Intelkam Polsek Jatisari IPDA Tarsono mengatakan bahwa warga sipil yang membawa senjata Laras panjang bukanlah anggota dari Polsek Jatisari melainkan seorang warga sipil . “Yang viral di video bukan anggota kami (Polsek Jatisari-red) itu warga sipil, dan itu bukan senjata Laras panjang milii kami, jenis Laras panjang milik kami berjenis SS-1, itu di duga Laras panjang AK-47,”katanya . Oleh sebab itu kata Tarsono pihaknya sedang melakukan penyelidikan terhadap seorang warga sipil yang menggunakan atribut RTC . “Sedang kami selidiki yang bersangkutan memiliki senjata api milik siapa, dan dari mana senjata api itu dia dapat,”tukasnya.

A post shared by Berita & Fakta Indonesia (@fakta.indo_) on

 

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini