PSG Gagal Juara Liga Champions karena Karma?

Baca Juga

MATA INDONESIA, LISBON – Tak sedikit orang yang percaya dengan adanya karma. PSG diyakini gagal menjuarai Liga Champions karena karma.

PSG gagal juara Liga Champions setelah ditaklukkan Bayern Muenchen dengan skor 0-1, Senin 24 Agustus 2020 dini hari WIB di Estadio da Luz. Gol kemenangan Bayern dicetak Kingsley Coman.

Kegagalan PSG dikaitkan dengan sikap Neymar dan para pemain yang dinilai sombong. Rendah hati sepertinya tak ada dalam kamus pemain-pemain PSG dan akhirnya mereka menerima karma di final Liga Champions.

Sorotan menuju ke Neymar. Dia tak kuasa menahan air mata usai PSG dikalahkan Bayern. Banyak yang mengaitkan kekalahan ini dengan sikap Neymar. Pemain asal Brasil itu beberapa kali mengejek lawan yang dikalahkan PSG di Liga Champions.

1. Meniru gaya selebrasi Erling Haaland
Dotmund meraih kemenangan atas PSG di leg pertama 16 besar. Haaland, yang mencetak gol, melakukan selebrasi dengan gaya bermeditasi. Tidak ada maksud provokasi dari gaya Haaland tersebut.

Rupanya pemain PSG dan Neymar tersulut emosi. Di leg kedua, PSG membalikkan skor dan berhasil lolos ke perempatfinal. Neymar tampak menirukan selebrasi Haaland melakukan meditasi. Tak hanya Neymar, semua pemain PSG juga ikut melakukan aksi serupa.

2. Dansa Papu Gomez
Kali ini, media sosial PSG yang berulah. Mereka memposting foto Maxim Choupo-Moting dengan caption: berdansa seperti Choupo. Postingan itu diyakini untuk menyindir gaya selebrasi dansa yang dilakukan pemain Atalanta, Papu Gomez. Foto itu diposting usai gol Choupo-Moting menjadi penentu kemenangan PSG atas Atalanta.

3. Neymar berpose dengan minuman Red Bull
Setelah PSG menyingkirkan RB Leipzig di semifinal, Neymar memposting foto dirinya sedang memegang gelas bertuliskan Red Bull, sebuah merek minuman yang mayoritas pemegang saham Leipzig. Dalam captionnya, Neymar menulis: Papa yang maju ke final.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Usai Pilkada Berjalan Demokratis, Masyarakat Harus Jaga Persatuan

JAKARTA - Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2024 telah dilaksanakan, pelaksanaan demokrasi tersebut berjalan dengan aman, lancar, dan demokratis sesuai...
- Advertisement -

Baca berita yang ini