Hati-Hati, Baca Informasi Covid19 Setiap Hari Bisa Psikosomatis

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Bukan cuma terinfeksi virusnya, membaca berita atau informasi tentang perkembangan Covid19 juga bisa bikin tubuh sakit. Setidaknya hal itu diungkapkan seorang dokter psikiatri Andri.

Melalui akun twitternya @mbahndi orang-orang yang terlalu banyak membaca berita atau informasi soal Covid19, tiba-tiba tenggorokannya akan merasa agak gatal, nyeri dan merasa agak sedikit meriang walaupun suhu tubuh normal.

“ITU WAJAR… Reaksi psikosomatik tubuh saat ini memang terasa,” begitu dr Andri menjelaskan seperti dikutip Senin 23 Maret 2020.

Menurutnya hal tesebut merupakan reaksi atas kecemasan kita yang dipicu berita-berita soal Covid19 yang terus menerus diproduksi.

Hal itu terjadi karena amygdala atau pusat rasa cemas sekaligus memori kita jadi selalu aktif bekerja sehingga menurut dr. Andri hal tersebut membuat kita tidak sanggup mengatasi kerja berat itu.

Amygdala yang bekerja berlebihan juga mengaktifkan sistem saraf otonom secara berlebihan, kita jadi selalu dalam kondisi FIGHT or FLIGHT atau siaga terus menerus.

Ketidakseimbangan ini yang membuat gejala psikosomatik muncul sebagai suatu reaksi untuk siap siaga menghadapi ancaman.

Salah satu cara kita untuk mengurangi gejala psikosomatik akibat amygdala kita yang terlalu aktif ini adalah mengurangi dan membatasi informasi soal Covid19. Lakukan hal lain selain browsing, lakukan hobi yang menyenangkan dan sebarkan optimisme bahwa kita bisa lewati semua ini.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini