Hasil Terawangan BI, Sumber Dana Wakaf Tembus 3 Ribu Triliun Tahun Ini

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Potensi sumber dana dari wakaf tahun ini diprediksi akan terus meningkat. Menurut hasil terawangan Bank Indonesia (BI) ditaksir bisa mencapai Rp 3.000 triliun pada tahun 2019 ini.

Seperti yang dikatakan Gubernur BI Perry Warjiyo, sumber dana itu berasal dari tanah dan gedung yang belum digunakan. Sementara dari wakaf tunai, potensi dana terhitung dari dua sumber, yaitu dana wakaf tunai dan dari hasil pengelolaan surat utang syariah atau sukuk.

“Kebetulan saat ini muncul tren hasil pengelolaan sukuk yang kemudian dialirkan menjadi dana wakaf. Misalnya, Anda dapat imbal hasil 5-6 persen (per tahun). Nah, yang 6 persen itu Anda wakafkan,” ujarnya di Jakarta baru-baru ini.

Perry juga menjelaskan, bila tanah dan bangunan yang dapat digunakan, maka nilai wakafnya bisa meningkat. Misalnya, tanah wakaf kemudian digunakan untuk mendirikan madrasah, rumah sakit, hingga bangunan komersial seperti pusat perbelanjaan sampai apartemen.

“Ini sebenarnya bisa menarik para investor wakaf untuk membeli apartemen. Bisa beli satu lantai, hasil sewanya yang diwakafkan boleh,” katanya.

Pengelolaan dana wakaf yang lebih baik perlu dilakukan pada masa mendatang. Pasalnya, wakaf merupakan produk keuangan dan ekonomi syariah yang mampu menunjang sektor ini.

“Bila ekonomi dan keuangan syariah tumbuh, hasilnya akan terasa juga ke perekonomian nasional. Terlebih, Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia,” ujarnya.

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini