Harga Naik, Bareskrim Bidik Para Penimbun Kedelai

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Tingginya harga kedelai dipasaran membuat para pengusaha tahu dan tempe menjerit sehingga berhenti beroperasi. Pasalnya, harga kedelai bisa mencapai Rp 9.300-9.500 per kg, dianggap sangat tinggi dan tidak ada untungnya.

Hal itu membuat Bareskrim Polri mulai menyelidiki dugaan tindak pidana penimbunan kedelai dan permainan harga para spekulan. Sebab, dua hal tersebut membuat terjadinya kelangkaan kedelai di Indonesia.

Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah memerintahkan Satuan Tugas Pangan untuk melakukan pemeriksaan di sejumlah gudang importir dan distributor kedelai di wilayah Cikupa, Cengkareng dan Bekasi.

“Kami telah menginstruksikan Satgas di tingkat kewilayahan di tiap Polda untuk melakukan pengecekan harga, ketersediaan kedelai serta sentra-sentra pengolahan khususnya UMKM yang memproduksi tempe dan tahu,” uajr Listyo melalui keterangan tertulis pada Selasa, 5 Januari 2020.

Sementara itu, Kepala Satgas Pangan Polri Brigadir Jenderal Helmy Santika mengatakan sudah mengantongi data dan hasil analisis ketersediaan serta kebutuhan kedelai secara nasional.

Ia juga telah berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian dan sejumlah pihak lainnya untuk menelusuri dugaan adanya penimbunan dan permainan harga kedelai yang melonjak.

Helmy juga menyebutkan perkembangan global di masa pandemi Covid-19 turut memengaruhi harga kedelai di pasar dunia.

“Berdasarkan data FAO, pada Desember 2020 ada kenaikan harga kedelai di pasar global sebesar enam persen dari harga awal 435 US dolar menjadi 461 US dolar per ton,” kata Helmy.

Pada awal 2021, harga kedelai mengalami kenaikan. Kenaikan ini membuat sejumlah perajin tahu tempe mogok produksi selama tiga hari. Pasokan tahu dan tempe menghilang di pasaran selama 1-3 Januari.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Presiden Prabowo Gandeng Partisipasi Aktif Seluruh Elemen Masyarakat Bersama Berantas Narkoba

Oleh: Sari Dewi Anggraini Ancaman peredaran narkoba yang semakin meresahkan Indonesia memerlukan penanganan serius dan menyeluruh. Presiden Prabowo Subianto, dalam...
- Advertisement -

Baca berita yang ini