Harga Minyak Dunia Anjlok, IHSG Tersungkur ke Zona Merah

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 1,62 persen ke level 4.501,91 pada akhir perdagangan Selasa 21 April 2020. Pelemahan IHSG dibayangi oleh anjloknya minyak mentah yang menyentuh titik terendah.

Dilansir dari Reuters, harga minyak ditutup pada level minus 37,63 dolar AS per barel karena para pedagang putus asa, sehingga harus membayar pembeli demi mengurangi pasokan minyak yang sudah tak mampu lagi ditampung.

Mengutip laman RTI Infokom, di akhir perdagangan sore ini, sebanyak 76 saham naik, 323 saham turun dan 129 saham stagnan.

Seluruh sektor saham kompak memerah. Sektor-sektor saham dengan pelemahan terdalam adalah sektor perkebunan yang melemah 2,46 persen, sektor pertambangan melemah 2,30 persen dan sektor keuangan melemah 2,20 persen.

Total volume perdagangan saham di bursa hari ini mencapai 8,95 miliar saham dengan total nilai Rp 6,39 triliun. Sementara investor asing mencatatkan penjualan bersih Rp 411,40 miliar di seluruh pasar.

Top gainers LQ45 hari ini adalah:

1. PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) (5,31 Persen)
2. PT Barito Pacific Tbk (BRPT) (5,18 Persen)
3. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) (0,83 persen)

Top losers LQ45 hari ini adalah:

1. PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) (-7,00 persen)
2. PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) (-6,86 persen)
3. PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPS) (-6,82 persen)

Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 164 miliar, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 84,4 miliar dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Rp 31,3 miliar.

Sedangkan saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah PT Bali Towerindo Tbk (BALI) Rp 53 miliar, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) RRp 10,8 miliar dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) Rp 8,9 miliar.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini