Harapan Damai Dagang AS-China Bikin Rupiah Kembali Menguat

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA – Nilai tukar rupiah meneruskan trend penguatannya atas dolar AS akhir perdagangan Kamis 5 September 2019 Sore.

Rupiah terapresiasi ke posisi Rp 14.150 per dolar AS atau naik tipis 0,02 persen dibandingkan penutupan pada Rabu 4 September 2019.

Sementara itu, kurs referensi Bank Indonesia Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp 14.153 per dolar AS atau menguat dibanding kemarin, yakni Rp 14.218 per dolar AS. Hari ini, rupiah bergerak di dalam rentang Rp 14.142 hingga Rp 14.165 per dolar AS.

Hingga pukul 16.30 WIB, pergerakan mata uang utama Asia juga bervariasi atas dolar AS pada hari ini. Sesuai data dari RTI Business, Ada yang melemah, seperti Yen Jepang dan Yuan China masing-masing melemah 0,07 persen dan 0,01 persen. Sementara dolar Singapura menguat tipis 0,01 persen.

Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan bahwa penguatan rupiah kali ini disebabkan oleh sejumlah sentimen dari luar negeri dan dari dalam negeri.

Sentimen luar negeri terdiri dari harapan menuju damai dagang AS-China masih ada, Pemimpin Hong Kong Carrie Lam memutuskan untuk menarik rancangan undang-undang ekstradisi dan Inggris kembali tenang, parlemen berhasil menggagalkan upaya Perdana Menteri Boris Johnson yang berpotensi membuat Inggris meninggalkan Uni Eropa tanpa kesepakatan.

Sementara dari internal, untuk menahan gejolak global ke depan, pemerintah berupaya meningkatkan aktivitas ekonomi, salah satunya melalui sektor perpajakan. Sebelumnya sudah menerapkan kebijakan pengampunan pajak, namun kebijakan tersebut belum mampu mendokrak pendapatan negara.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Tindakan OPM Semakin Keji, Negara Tegaskan Tidak Akan Kalah Lawan Pemberontak

Organisasi Papua Merdeka (OPM) banyak melancarkan aksi kekejaman yang semakin keji. Maka dari itu, negara harus tegas untuk tidak...
- Advertisement -

Baca berita yang ini