MATA INDONESIA, JAKARTA-Presidensi G20 Indonesia dan implementasi Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) diharapkan dapat membantu geliat pasar modal 2022. Harapan tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta.
“Tahun lalu peluncuran IPO Bukalapak, kemudian Presidensi G20 dan RCEP perdagangan terbesar di regional terbesar, diharapkan ini memberikan dukungan ke pasar modal,” ujarnya.
Indonesia resmi memegang keketuaan G20 pada 1 Desember 2021 dan agenda G20 telah dimulai pada 7 Desember 2021. Sedangkan implementasi RCEP telah berjalan di sejumlah negara-negara anggota dan negara-negara mitra per 1 Januari 2022.
Untuk Indonesia, implementasi RCEP sedikit tertunda dan ditargetkan pada kuartal 1 2022. Pada acara tersebut, Presiden Joko Widodo meresmikan pembukaan perdagangan, menyampaikan Indonesia patut bersyukur atas kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan jumlah investor selama 2021 dan mencapai return 10,1 persen.
Presiden juga menyampaikan Indonesia patut bersyukur karena jumlah orang yang masuk ke bursa dan menjadi investor pasar modal naik sangat tinggi. Pada 2017 jumlah investor di bursa sebesar 1,1 juta, namun kini telah mencapai 7,4 juta investor dan didominasi investor perorangan yang sebagian besar anak muda milenial.