Haji Isam Jual Pesawat Pribadinya, Berminat?

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Beriklan untuk menjual mobil atau sepeda motor sudah biasa. Nah, orang Indonesia yang satu ini disebut sedang butuh uang sehingga menjual pesawat pribadinya jenis Hawker 900 XP keluaran 2009.

Iklan itu diunggah Ir.Lira Fozia.RFP (Kurnia) melalui akun twitter @KurniaSubud. Dia menegaskan bahwa pesawat jet pribadi itu terdaftar di Indonesia karena memiliki kode PK.

Kurnia tidak menyebutkan siapa pemilik pesawat tersebut, namun akun itu menyebutkan harganya yaitu 4,75 juta dolar AS atau setara dengan Rp 66 miliar. Kurnia menyatakan itu harga yang murah.

Dari kode yang tertera di depan kemudi pesawat tertera huruf PK-JBB. Pesawat dengan kode registrasi itu adalah milik PT Johnlin Air Transport.

Jhonlin Air Transport adalah maskapai penerbangan regional di Indonesia yang fokus melayani daerah-daerah di Kalimantan Selatan. Penerbangan perdana maskapai ini dimulai pada tanggal 3 November 2011. penerbangan perdana ini dimulai dengan rute dari Batulicin tujuan Banjarbaru.

Perusahaan itu didirikan H. Syamsuddin dan Teuku Djohan Basyar dengan CEO, Dudy Purwagandhi.

Haji Syamsuddin alias Andi Syamsuddin Arsyad dikenal dengan Haji Isam yang diduga memiliki hubungan dekat dengan ketua MPR sekarang Bambang Soesatyo. Lelaki yang sering dipanggil Bamsoet pernah menjadi salah satu direktur di Kodeco Timber yang saham mayoritasnya dikuasai Haji Isam.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini