Haga Sophia Akan Dijadikan Masjid, UNESCO Ingatkan Erdogan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Badan Kebudayaan, Ilmiah dan Pendidikan PBB, UNESCO, mengingatkan Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan bahwa mengubah warisan budaya tak benda seperti Hagia Sophia tidak bisa dilakukan begitu saja.

Menurut Asisten Direktur Jenderal Kebudayaan UNESCO, Ernesto Ottone Ramírez kepada surat kabar Yunani, Ta Nea menyatakan telah menyelidiki keinginan Erdoğan untuk mengubah Hagia Sophia menjadi masjid kembali.

Selain itu UNESCO telah melayang surat peringatan kepada Erdoğan dan sedang menunggu balasan resminya.

“Kami sedang menunggu balasan surat yang telah kami kirimkan di mana kami mengajukan serangkaian pertanyaan kepada otoritas yang kompeten di Turki. Ketika negara anggota (Yunani) mengajukan permintaan kepada organisasi kami tentang monumen khusus Warisan Budaya Dunia, masalah tersebut harus ditujukan kepada negara di mana monumen itu berada (Turki) dan setelah itu, kami menunggu balasan,” ujar Ernesto seperti dikutip Minggu 28 Juni 2020.

Menurut Ernesto, seperti dilansir orthodoxtimes.com, untuk mengubah warisan budaya dunia seperti Hagia Sophia, memerlukan keputusan dari Komite Antarpemerintah UNESCO. Hal itu lebih untuk keperluan pengamanan situs budaya tersebut.

Sebelumnya dikabarkan Erdoğan akan kembali mengubah Hagia Sophia menjadi masjid, namun Yunani selaku anggota UNESCO menolaknya dan menyurati badan kebudayaan PBB itu.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini