Astaga, Lebih 10 Juta Warga Bumi Terinfeksi Virus Corona

Baca Juga

MATA INDONESIA, BEIJING – Minggu 28 Juni 2020, tercatat sudah lebih 10 juta manusia di planet bumi yang terinfeksi Covid19 yang disebar virus corona. Selain itu setengah juta di antaranya dilaporkan meninggal dunia.

Menurut catatan Reuters angka itu diperkirakan dua kali lipat dari jumlah penyakit influenza parah yang dicatat Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO setiap tahun.

Meski begitu tampaknya pandemi ini belum segera berakhir, karena meski banyak negara sudah melakukan pembatasan kegiatan manusia dengan lockdown untuk mengurangi penyebaran penyakit yang dibawa virus corona itu, namun sebagian negara justru mencatat kasus infeksi lagi saat melonggarkan lockdown.

Banyak ahli yang khawatir bahwa pola tersebut akan berulang terus bahkan berlanjut hingga tahun 2021.

Jika awal penularannya berpusat di Cina akhir 2019 sampai dengan Maret 2020, kini pusat itu beralih ke Amerika Utara, Amerika Latin dan Eropa. Ketiga kawasan itu masing-masing menyumbang 25 persen kasus positif Covid19.

Sedangkan Asia dan Timur Tengah masing-masing menyumbang 11 persen dan 9 persen berdasarkan perhitungan Reuters.

Sementara ada tiga negara yang mencatat kasus infeksi terbanyak menurut worldometer yaitu Amerika Serikat dengan jumlah lebih dari 2,5 juta orang yang terinfeksi, disusul Brasil sekitar 1,3 juta orang dan ketiga adalah Rusia dengan 634.437 kasus.

Namun dari sisi pertambahannya, India dan Brasil dikabarkan harus menghadapi 10 ribu penambahan kasus baru setiap hari.

Sementara hingga kini belum ada yang berani memastikan kapan kita harus mengakhiri pandemi ini sebab sejumlah negara termasuk Indonesia sedang berlomba-lomba membuat vaksinnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Jaga Ketahanan Pangan, DP3 Sleman Siapkan Strategi Mitigasi Dampak Perubahan Iklim di Sektor Pertanian

Mata Indonesia, Sleman - Plt. Kepala Dinas Pertanian,Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman menyatakan pentingnya untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petani dalam memahami strategi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim di lingkungan wilayahnya, untuk menjaga produksi dan ketahanan pangan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini