Gus Yahya: NU Tak Harus Ikuti Negara-Negara Arab

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf yang akrab dengan panggilan Gus Yahya, menegaskan bahwa NU tidak harus mengikuti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir atau Yaman.

NU, menurut Gus Yahya, harus mandiri dalam wawasan keagamaan Indonesia, dan membantu mereka untuk menjawab masalah yang muncul.

“Tak harus ikut mana-mana. Kita harus mandiri dalam wawasan keagamaan, karena kita punya mandat peradaban,” ujar Gus Yahya dalam keterangan tertulis yang dikutip, Minggu 16 Januari 2022.

NU, menurutnya, tidak perlu mengekor kepada agenda-agenda Islam dari belahan dunia Muslim lain.

Apalagi, saat ini, menurut Gus Yahya, dunia sedang berkecamuk. Masing-masing negara sedang bersaing membangun berbagai pengaruh, termasuk pengaruh politik dan menjadikan wacana keagamaan sebagai salah satu kendaraannya.

NU menurut Ketua Umum PBNU harus berusaha mencegah konflik yang diakibatkan perebutan pengaruh politik.

Selain itu, Gus Yahya, NU harus berani mencanangkan visi pengembangan ekonomi yang bisa memberdayakan warga, bahkan, memberdayakan kapasitas organisasi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini