Gunung Nyiragongo Meletus, Ribuan Orang di Goma Dievakuasi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Gunung Nyiragongo kembali meletus pada Sabtu 22 Mei 2021. Alhasil, ribuan orang harus dievakuasi dari Kota utama Republik Demokratik Kongo, Goma. Sebelumnya, gunung dengan ketinggian  3.470 m meletus pada 2002 menewaskan 250 orang.

Letusan paling mematikan dari gunung berapi setinggi 3.000 meter itu terjadi pada tahun 1977, ketika lebih dari 600 orang meninggal. Goma terletak di sisi selatan gunung dan menghadap ke Danau Kivu.

Wilayah Goma, yang terletak di provinsi Kivu Utara, berbatasan dengan Rwanda dan Uganda, memiliki enam gunung berapi, semuanya memiliki ketinggian lebih dari 3.000 meter.

Gunung Nyiragongo merupakan salah satu yang paling aktif di dunia. Terdapat kota di tepi danau yang dihuni 2 juta jiwa, beberapa melarikan diri ke timur menuju perbatasan dengan negara tetangga Rwanda, sementara yang lain melarikan diri ke barat.

Dario Tedesco, seorang ahli vulkanologi yang berbasis di Goma, mengatakan retakan baru sedang dibuka di Nyiragongo, memungkinkan lahar mengalir ke selatan menuju Goma setelah awalnya mengalir ke timur menuju Rwanda. “Sekarang Goma adalah targetnya dan ini mirip letusan 2002,” kata Tedesco mengutip Reuters.

Juru bicara pemerintah Patrick Muyaya dalam komentar mengatakan pihaknya telah mengambil tindakan dengan mendatangi rumah penduduk dan mengevakuasi mereka ke tempat yang aman.

Menurutnya, pengamat gunung berapi khawatir bahwa aktivitas gunung berapi yang diamati dalam lima tahun terakhir di Nyiragongo mencerminkan apa yang terjadi pada tahun-tahun sebelum letusan pada 1977 dan 2002.

Ahli vulkanologi di Goma Volcano Observatory, yang memantau Nyiragongo, telah berjuang untuk melakukan pemeriksaan dasar secara teratur sejak Bank Dunia memotong dana di tengah tuduhan penggelapan. Dalam buletin pada 10 Mei, observatorium

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Mengapresiasi Keberhasilan TNI Tembak Mati Anggota OPM Egianus Kogoya

Oleh : Loa Murib Keberhasilan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam menindak tegas Kelompok OrganisasiPapua Merdeka (OPM) Kodap III Ndugama pimpinan Egianus Kogoya patut mendapatkanapresiasi yang tinggi. Langkah tegas ini menjadi cerminan komitmen negara dalam menjagakeutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sekaligus melindungimasyarakat Papua dari ancaman kekerasan yang kerap dilakukan kelompok separatis. Operasipenindakan oleh TNI di Kampung Aleleng, Distrik Tangma, Kabupaten Yahukimo bukansekadar respons militer, tetapi juga bagian dari upaya mengembalikan ketenangan warga sipildi Papua Pegunungan. Aksi brutal OPM sebelumnya telah mengganggu stabilitas dan menimbulkan luka mendalam, termasuk pembunuhan terhadap para pekerja pembangunan gereja di Wamena. Tak hanya itu, kelompok ini juga terlibat dalam perusakan hutan untuk ladang ganja ilegal, sebuah aktivitasyang menunjukkan bahwa tindakan mereka tidak lagi sekadar bernuansa ideologis, namunjuga merusak ekosistem dan tatanan sosial di daerah tersebut. Dalam konteks ini, langkahTNI hadir sebagai bentuk perlindungan negara terhadap warga yang selama ini hidup dalamketakutan. Informasi dari masyarakat menjadi kunci dalam keberhasilan operasi tersebut. Saat aparatmemperoleh laporan tentang keberadaan empat anggota OPM...
- Advertisement -

Baca berita yang ini