Gubernur Bali Larang Warganya yang Positif Corona Isolasi di Rumah, Berisiko!

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Pemprov Bali melarang warga yang terpapar covid-19 untuk melakukan isolasi mandiri (isoma) di rumah karena berisiko tinggi.

Kebijakan ini menyusul hal serupa bagi pegawai Pemprov Bali yang terkonfirmasi positif Covid-19.

“Baik orang tanpa gejala (OTG) atau gejala ringan disepakati untuk tidak mengizinkan isolasi mandiri di rumah karena berisiko tinggi,” ujar Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra di Denpasar, Jumat 16 Juli 2021.

Pemerintah Provinsi Bali akan mempusatkan isolasi bagi warga yang terpapar Covid-19.

Kebijakan itu tertuang dalam Surat Gubernur Bali I Wayan Koster tanggal 14 Juli 2021 Nomor 768/SatgasCovid19/VII/2021 perihal aktivasi isolasi terpusat berjenjang, yang ditujukan kepada Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten dan Kota se-Bali.

“Satgas Kabupaten dan Kota agar memfasilitasi atau mendorong tersedianya tempat isolasi terpusat berjenjang tersebut,” katanya.

Isolasi terpusat tersebut dilakukan dengan memanfaatkan fasilitas atau gedung yang ada. Isolasi terpusat di tingkat desa atau kelurahan atau desa adat, bakal dikelola Satgas Gotong Royong dan satgas desa atau kelurahan.

Kemudian isolasi terpusat tingkat kecamatan dikelola oleh Satgas Kecamatan. Isolasi terpusat tingkat kabupaten dan kota dikelola oleh Satgas Kabupaten dan Kota, dan juga menyediakan isolasi bagi ASN atau non-ASN Pemerintah Kabupaten dan Kota.

“Isolasi terpusat tingkat provinsi telah disiapkan di Ibis Hotel Kuta, dan isolasi khusus ASN dan non-ASN Pemerintah Provinsi Bali, TNI serta Polri telah disiapkan di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Bali,” ujarnya.

Satgas juga bertugas memastikan data kasus yang valid dan memisahkan data kasus terkonfirmasi positif Orang Tanpa Gejala dan Gejala Ringan (OTG-GR).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini