Golkar NTT Gelar Rakorda MPO untuk Menangkan Pemilu 2024

Baca Juga

MATA INDONESIA, KUPANG – DPD Golkar NTT menggelar Rakorda Media dan Penggalangan Opini (MPO) untuk persiapan memenangkan Pemilu 2024. Kegiatan ini digelar selama 2 hari yaitu dari 8-9 Juli 2022.

Wakil Ketua Bidang Komunikasi dan Informasi (Kominfo) DPP Partai Golkar Nurul Arifin yang hadir secara online dalam sambutannya menekan agar segenap anggota Golkar di NTT bersama-sama berjuang menuju Pilpres 2024.

“Rakorda ini mengamanatkan agar MPO selalu menginformasikan dan memviralkan kerja-kerja positif dari Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Baik kinerja beliau sebagai Menko Perekonomian, Ketua KPCPEN dan juga Ketua Umum Partai Golkar. MPO merupakan salah satu ujung tombak perjuangan Golkar untuk meraih kemenangan di Pileg dan Pilpres 2024,” ujarnya, Jumat 8 Juli 2022.

Lebih lanjut Nurul mengungkapkan bahwa saat ini dunia digital sudah tidak terpisahkan lagi dengan kehidupan masyarakat sehari-hari. Semuanya terintegrasi dan saling berhubungan.

“MPO tidak hanya menulis berita, namun harus bisa memanfaatkan untuk menyosialisasikan dan mempromosikan kinerja Airlangga melalui platform-platform komunikasi digital,” katanya.

Sebagai informasi, dalam kegiatan kali ini turut dihadiri secara langsung oleh Ketua DPD Golkar Kota Kupang Jonas Salean, Wakil Ketua DPD Golkar NTT Toni Kleden, Wakil Ketua Bidang Organisasi Keanggotaan dan Kaderisasi DPD Satu Partai Golkar NTT Ir. Ansgerius Takalapeta, Ketua Bappilu DPD I Golkar NTT Frans Sarong, Wakil Sekretaris dan Koordinator Divisi Pemenangan Bapilu Golkar Benny K.M. Taopan, SH, MH dan sejumlah perwakilan MPO dari tiap Kabupaten di NTT.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

PKL Teras Malioboro 2: Suara Ketidakadilan di Tengah Penataan Kawasan

Mata Indonesia, Yogyakarta – Sejak relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) dari Malioboro ke Teras Malioboro 2, berbagai persoalan serius mencuat ke permukaan. Kebijakan relokasi yang bertujuan memperindah Malioboro sebagai warisan budaya UNESCO justru meninggalkan jejak keresahan di kalangan pedagang. Lokasi baru yang dinilai kurang layak, fasilitas yang bermasalah, dan pendapatan yang merosot tajam menjadi potret suram perjuangan PKL di tengah upaya mempertahankan hidup.
- Advertisement -

Baca berita yang ini