MATA INDONESIA, JAKARTA – Laju rupiah atas dolar AS ditutup menguat di akhir pekan, 5 Juni 2020. Mengutip Bloomberg, rupiah ditutup pada posisi Rp 13.877 per dolar AS atau menguat 1,54 persen.
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, penguatan mata uang garuda disebabkan oleh kembali berputarnya roda bisnis di diberbagai belahan dunia.
“Meski secara perlahan, tentunya membuat perekonomian perlahan bisa bangkit dari kemerosotan,” ujarnya Jumat sore.
Sementara dari dalam negeri, laju rupiah dipengaruhi oleh strategi bauran ekonomi yang sudah diterapkan pemerintah dan Bank Indonesia (BI). Hal ini bertujuan untuk menambah daya gedor tersendiri bagi pulihnya roda perekonomian tanah air.
Keputusan ini akan menggeliatkan roda perekonomian di DKI Jakarta yang merupakan barometer ekonomi Indonesia dan ini akan menambah oftimisme pelaku pasar terhadap pasar dalam negeri.
Disamping itu, suku bunga obligasi yang tinggi akan menjadi magnet tersendiri bagi pelaku pasar. Maka wajar kalau di saat new normal diberlakukan, arus modal asing masuk ke pasar dalam negeri.
“Dan lagi-lagi ini menjadi salah satu kemenangan bagi mata uang garuda yang terus perkasa di minggu ini,” katanya.