Gokil, Sudah di Alam Liar Garaga Masih Kenali Panji

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Seperti dikabarkan, Panji Petualang sudah melepas-liarkan king cobra paling viral, Garaga. Namun, sebelum wabah virus corona merebak Panji sempat kembali ke tempat pelepasan itu  untuk bertemu sahabatnya dan dia berhasil  setelah putus asa menunggu.

Melalui akun instagramnya, Panji mengabadikan pertemuan itu dan Garaga tampak masih mengenalinya dengan baik.

Panji bahkan bisa bermain sangat dekat dengan ular itu, Garaga juga menegakkan kepalanya dan mencium Panji.

Panji pun semakin kagum dengan ular yang pernah dipeliharanya itu karena terlihat gemuk dan sisiknya memancarkan warna yang lebih bagus ketika belum dilepas-liarkan.

Dia pun semakin yakin bahwa keputusannya terhadap Garaga tepat dan alam telah merawat sang sahabat dengan baik.

Saat masih dipelihara, Panji rajin mengunggah foto atau video bersama Garaga di platform youtube.

Banyak orang tertarik dengan Garaga dan setiap unggahan videonya seringkali ditonton jutaan orang dalam waktu tidak terlalu lama.

Namun Panji memutuskan melepaskan sahabatnya itu ke tempat yang tidak dilalui manusia sehingga Garaga tidak terusik dan mengusik makhluk tersebut.

Pelepasliaran Garaga juga direkam melalui video oleh Panji satu bulan lalu di suatu hutan yang dia rahasiakan agar Garaga tidak diburu manusia. Sudah 8 juta orang menonton proses pelepasan tersebut.

View this post on Instagram

My kuchiose “GARAGA” Alam memang bisa lebih merawatnya ?

A post shared by PANJI PETUALANG (@panjipetualang_real) on

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini