MATA INDONESIA, JAKARTA – Loyonya ekonomi global di tengah hantaman virus corona, masih membuat perdagangan Indonesia mencatatkan surplus. Deputi bidang Statistik Distribusi dan Jasa pada Badan Pusat Statistik (BPS) Yunita Rusanti menilai angkanya cukup signifikan.
“Surplus terjadi karena kenaikan ekspor dan menurunnya impor,” ujar Yuniat di Jakarta, Senin 16 Maret 2020.
Menurutnya angka ekspor Indonesia mencapai 13,94 miliar dolar AS dan impor hanya 11,60 miliar dolar AS.
Bukan hanya surplus, ekspor Indonesia pada Februari 2020 juga lebih baik dari Januari tahun yang sama. Bulan ini angka 13,9 miliar dolar AS atau naik 2,24 persen dari bulan sebelumnya pada angka 13,6 miliar dolar AS. Bahkan jika dibandingkan dengan Februari 2019 peningkatan itu menjadi 11 persen.
Sementara nilai impor pada Februari 2020 turun 18,69 persen dari 14,2 miliar dolar AS menjadi 11,6 miliar dolar AS.
Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia periode Januari–Februari 2020 mencapai 27,57 miliar dolar AS atau naik 4,10 persen dibanding periode yang sama 2019.
Sementara itu, nilai impor kumulatif Januari–Februari 2020 adalah 25,8 miliar dolar AS atau turun 4,95 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Yunita mengakui mewabahnya covid-19 telah mempengaruhi perdagangan Indonesia dengan Cina. Baik ekspor maupun impornya sama-sama turun. Namun dia tidak mengungkapkan nilainya.