MATA INDONESIA,BEOGRAD – Ribuan aktivis agama di Ibukota Serbia turun ke jalan pada 11 September 2022 .
Mereka menyerukan pihak berwenang untuk melarang pawai Gay Pride yang rencananya akan terseleggara pekan depan.
Para pengunjuk rasa membawa bendera besar Serbia dan meneriakkan slogan-slogan nasionalis dan sayap kanan.
Dalam sebuah khotbah,kepala Gereja Ortodox Serbia Patriark Porfirije mengatakan bahwa acara EuroPride mengancam nilai-nilai tradisional keluraga.
Melansir dari Reuters, ia mengatakan “Mereka ingin menodai kesucian pernikahan dan keluarga dan memaksakan persatuan yang tidak wajar sebagai pengganti pernikahan,” katanya kepada banyak orang.
Mendengar rencana ini, Presiden Serbia Aleksandar Vucic menyerahkan sepenuhnya ancaman tersebut kepada polisi. Apakah polisi akan membiarkan saja atau akan menghentikan kegiatan tersebut.
Kelompok LGBT dan hak asasi manusia telah berulang kali mengatakan bahwa mereka akan turun ke jalan bahkan jika pihak berwenang mengusir mereka.
Seks gay merupakan hal yang legal di Serbia, namun pernikahan sesama jenis disana tidak legal. Adanya kebijakan tersebut membuat para aktivis LGBT menghadapi permusuhan dan diskriminasi.
Banyak warga Serbia pada 11 September 2022 turun ke jalan untuk mengibarkan bendera Rusia. Hal tersebut merupakan suatu bentuk dukungan untuk Moskow. Pemerintah menyayangkan tindakan tersebut dimana saat ini pemerintah sedang berusaha untuk menyeimbangkan ambisinya untuk bergabung dengan Uni Eropa serta hubungan lamanya dengan Rusia dan Cina.