Gempa Solok Bakal Picu Mega Thrust Mentawai?

Baca Juga

MINEWS, PADANG ARO – Sebanyak 40 rumah di Solok Selatan Sumatera Barat rusak akibat gempa bumi tektonik dengan magnitude 5,6, Kamis 28 Februari 2019 pagi. Menjadi pertanyaan apakah gempa itu merupakan bagian dari gempa besar mega-thrust Mentawai?

Sebab, sebelumnya 8 Februari 2019 Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan tentang potensi gempa besar.

Selain itu gempa di Solok Selatan itu terjadi dua kali dan bertambah besar guncangannya. Biasanya gempa kedua cenderung lebih kecil kekuatannya dari yang pertama.

Gempa pertama pada Kamis 28 Februari 2019 dini hari sekitar pukul 1.55 WIB dengan magnitude 4,8. Sedangkan gempa kedua dengan magnitude 5,6 terjadi pada pukul 06.27 WIB.

Sementara keterangan pers BMKG 8 Februari, menyebutkan telah melakukan langkah antisipasi gempa besar yang diakibatkan zona mega-thrust Mentawai yaitu memasang 50 sensor peringatan dini gempa di sejumlah kawasan Sumatera Barat.

Sementara laman prediksi khusus gempa, Ditrianum, awal Februari 2019 melansir potensi gempa bumi dalam skala besar atau disebut MegaThrust akan terjadi.

Laman yang dikelola peneliti gempa bumi dari Belanda, Frank Hoogerbeests dkk. itu mengungkapkan akibat adanya penyelarasan planet di Hari Valentine sejumlah peneliti gempa sekarang dalam kondisi siaga tinggi.

Menurut mereka Planet Uranus, Mars, Venus dan matahari semuanya saling tarik-narik dengan Planet Bumi dan berpotensi melepaskan getaran besar.

Planet-planet akan memiliki tarik-menarik gravitasi di seluruh sistem tata surya dan akan menarik dari semua sisi di lempeng tektonik Bumi.

Mereka menduga aktivitas itu mulai paruh kedua Februari dengan potensi terjadi gempa dorong-mega antara 20 – 28 Februari 2019.

Namun, Hoogerbeets tidak bisa memprediksi secara akurat di mana “gempa bumi dahsyat” atau megathrust ini akan terjadi. Dia menegaskan gempa itu bisa menghancurkan satu negara.

Gempa Solok Selatan itu, selain merusak bangunan juga tercatat mengakibatkan 11 orang luka ringan.

Menurut BMKG Padang Panjang pusat gempa bumi berada di darat pada koordinat 1,59 Lintang Selatan dan 101.27 Bujur Timur.

Tepatnya 19 kilometer Barat Daya Kabupaten Solok Selatan, pada kedalaman 11 kilometer.

Gempabumi yang terjadi di kabupaten Solok Selatan ini merupakan jenis gempabumi tektonik kerak dangkal (shallow crustal earthquake).

Itu juga terjadi akibat aktivitas Zona Sesar Sumatera (Sumatera Fault Zone) tepatnya pada pertemuan segmen Suliti dan Siulak.

Namun hingga kini belum ada penjelasan resmi soal hubungan gempa Solok dan Mega Thrust Mentawai.

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini