Gempa Hanya Magnitudo 4,1 Bikin Panik ASN Ambon

Baca Juga

MINEWS.ID, AMBON – Meski hanya bermagnitudo 4,1 gempa yang melanda Kota Ambon Senin 7 Oktober 2019 pagi membuat panik aparatur sipil negara (ASN) Kantor Gubernur Maluku.

Semua, termasuk Wakil Gubernur Maluku Barnabas Orno keluar gedung kantor tersebut.
Mereka berkumpul di halaman belakang kantor Gubernur Maluku. Gempa terjadi sekitar pukul 10.21 WIT atau pukul 08.21 WIB.

Seperti dilansir Antara, mereka khawatir gempa tersebut memperburuk kondisi bangunan yang sudah diguncang gempa dengan magnitudo 6,5 pada 26 September 2019.

Hingga kini bangunan yang rusak seperti retak-retak belum lagi diperbaiki sementara mereka sudah merasakan guncangan lagi.

Guncangan gempa magnitudo 4,1 pada Senin pagi juga terlihat staf BPK di lantai enam pindah ke ruangan Inspektorat Maluku di lantai dasar.

Bahkan, sejumlah ASN juga berlarian ke sekolah – sekolah untuk mengamankan anak- anak mereka memanfaatkan sepeda motor dan mobil pribadi, dinas maupun sewa.

Sebelumnya, Penjabat Sekda Maluku, Kasrul Selang mengatakan, Tim dari Pusat Penelitian Pengembangan (Puslitbang) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah melakukan pengujian kelayakan sejumlah gedung paska gempa magnitudo 6,5 yang menguncang Kota Ambon serta kabupaten Maluku Tengah maupun Seram Bagian Barat (SBB) pada 26 September 2019.

Tim yang didampingi Penjabat Kadis Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP) Maluku, Muhammad Marasabessy telah melakukan pengujian kelayakan kantor Gubenrur dari lantai I hingga VII.

Menurut catatan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa dengan magnitudo 4,1 Senin pagi ini berpusat di 12 kilometer selatan Kairatu, Seram Bagian Barat.

Pusat gempa itu hanya berkedalaman 10 kilometer.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Jaga Ketahanan Pangan, DP3 Sleman Siapkan Strategi Mitigasi Dampak Perubahan Iklim di Sektor Pertanian

Mata Indonesia, Sleman - Plt. Kepala Dinas Pertanian,Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman menyatakan pentingnya untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petani dalam memahami strategi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim di lingkungan wilayahnya, untuk menjaga produksi dan ketahanan pangan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini