MATA INDONESIA, JAKARTA – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan, gempa berkekuatan Magnitudo 7 yang berpotensi tsunami di Jepang pada 20 Maret 2021 tidak berdampak kepada Indonesia.
Untuk itu, BMKG mengimbau seluruh masyarakat Indonesia agar tidak khawatir atau merasa takut dengan bencana alam di Negeri Sakura tersebut.
“Masyarakat Indonesia tidak perlu khawatir karena gempa Ishinomaki, Jepang ini tidak berdampak di Indonesia,” kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangan resmi.
Daryonio kemudian menjelaskan, berdasarkan data tide gauge di Ofunato Station, Prefektur Iwate, tidak ada anomali ketinggian muka air laut pasca gempa tersebut. Artinya, tidak ada tsunami yang terjadi, meski dinyatakan berpotensi.
Menurutnya, gempa di Jepang itu dipicu oleh gerakan sesar naik atau thrust fault yang menyatu dengan sumber gempa pada subduksi lempeng Pasifik yang menukik lurus ke bawah Jepang.
“Kedalaman dangkal, yaitu 44 kilometer,” kata Daryono.
Sebelumnya, gempa dengan kekuatan 7,2 magnitudo mengguncang wilayah Ishinomaki, Jepang. Pusat gempa berada 27 kilometer arah timur laut dari kota tersebut.
Badan Metereologi Jepang (JMA) sempat mengeluarkan peringatan tsunami selepas gempa. Namun, peringatan tersebut dicabut 1 jam kemudian sebagaimana dikutip dari Reuters yang merujuk pada siaran televisi Jepang NHK.