Gedung Putih Tuduh Pakar Penyakit Menular Jadi Pendukung Biden

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Gedung Putih menuduh pakar penyakit menular terkemuka, Dr. Anthony Fauci bermain politik beberapa hari menjelang Pemilu Presiden Amerika Serikat digelar. Kepada Washington Post, Dr. Fauci mengatakan Negeri Paman Sam “sangat terluka” akibat pandemi virus Corona.

Bukan hanya itu, Dr. Fauci juga turut mengomentari bagaimana Presiden AS, Donald Trump dan pesaingnya, Joe Biden memandang virus Corona. Sejak virus Corona menyerang, AS mencatat lebih banyak kematian dan kasus akibat infeksi virus Corona dibandingkan negara lain.

Menurut data yang dikumpulkan Universitas John Hopknis, kematian di AS saat ini telah melampaui angka 230 ribu, sementara lebih dari 9 juta kasus akibat infeksi virus Corona telah terdaftar.

Dr. Fauci menilai wakil Partai Demokrat, Joe Biden menganggap infeksi virus Corona serius dari perspektif kesehatan masyarakat. Sementara Trump yang merupakan wakil dari Partai Republik melihat dari perspektif berbeda, yakni lebih berfokus pada sektor ekonomi.

Ia pun mengatakan bahwa AS perlu membuat perubahan signifikan dalam praktik dan perilaku kesehatan masyarakat di tengah pandemi virus Corona ini. Akan tetapi statement Dr. Fauci mendapat teguran keras dari Gedung Putih dan menuduhnya berusaha untuk mendukung salah satu calon di Pilpres AS.

Juru Bicara, Judd Deere mengatakan bahwa komentar Dr. Fauci “tidak dapat diterima dan melanggar semua norma. Judd menilai, sebagai pakar penyakit menular, Dr. Fauci seharusnya bersikap netral.

“Sebagai anggota Gugus Tugas (US Coronavirus), Dr. Fauci memiliki tugas untuk mengungkapkan keprihatinan atau mendorong perubahan strategis, tetapi dia tidak melakukannya,” kata Judd Deere, melansir Reuters, Senin, 2 November 2020.

“Dia malah memilih untuk mengkritik Presiden di media dan membuat kecenderungan politiknya diketahui, dengan memuji lawan Presiden,”sambungnya.

Virus Corona menjadi masalah utama menjelang pemilihan Preside AS. Biden menyebut penanganan Presiden Donald Trump atas pandemi virus Corona sebagai “penghinaan” bagi para korbannya.

“Bahkan jika saya menang, saya akan membutuhkan banyak kerja keras untuk mengakhiri pandemi ini. Saya tidak memiliki janji palsu untuk mengakhiri pandemi ini hanya dengan menekan tombol, tapi yang dapat saya janjikan kepada Anda adalah, kami akan memulainya pada hari pertama saya menjabat. Kami akan membiarkan sains memandu keputusan kami,” janji Biden saat kampanye belum lama ini.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Aparat Keamanan Terus Lakukan Pendekatan Humanis Tangkal Separatisme di Papua

Papua - Dalam upaya menjaga stabilitas dan keamanan di Papua, aparat keamanan terus mengintensifkan pendekatan humanis untuk menangkal gerakan...
- Advertisement -

Baca berita yang ini