Gara-Gara PSBB Jakarta Ekonomi Indonesia Batal Tumbuh Positif

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Meski Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia Agustus 2020 surplus 2,33 miliar dolar AS, namun Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan ekonomi triwulan III 2020 belum bisa tumbuh positif karena DKI Jakarta menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total.

Sebelumnya negara disebut alami kerugian hampir Rp 300 triliun saat Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengumumkan akan menerapkan PSBB total di Jakarta.

Sri Mulyani memperkirakan angkanya antara minus 2 sampai dengan nol persen. Itu berdasarkan assessment pergerakan dalam dua minggu terakhir.

“Kita berharap tidak terlalu jauh,” kata Sri Mulyani di Jakarta, Selasa 15 September 2020.

Mantan Managing Director Bank Dunia itu mengungkapkan alasan bahwa anjloknya pertumbuhan ekonomi itu karena DKI Jakarta menyumbang 17 persen PDB nasional.

Itu sebabnya, Sri Mulyani mengharapkan kebihakan pusat dan daerah di masa datang semakin baik dalam menangani Covid19 sehingga bisa memberikan harapan terhadap pemulihan ekonomi.

Terutama pada Triwulan IV 2020 yang diperkirakan pertumbuhannya antara 0,4 sampai dengan 3,1 persen.

Menurut dia, semua proyeksi ini tergantung dari bagaimana mengelola dan mencegah kenaikan kasus Covid19.

Sri Mulyani menegaskan delapan provinsi yang kasus Covid19 -nya harus dikendalikan bisa mempengaruhi ekonomi triwulan empat.

Sri Mulyani memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada keseluruhan tahun bisa berada pada kisaran minus 1,1 persen – 0,2 persen yang didukung belanja maupun stimulus penanganan dampak Covid19.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Ketua Generasi Garuda Sakti Papua Apresiasi Komitmen Presiden Prabowo dalam Membangun Papua

Papua - Komitmen Presiden Prabowo Subianto dalam membangun Papua terusmendapat apresiasi dari berbagai kalangan. Salah satunya datang dari Absalom Kreway Yarisetouw, Ketua Generasi Garuda Sakti Indonesia Provinsi Papua. Menurutnya, kunjungan perdana Presiden Prabowo ke Merauke, Papua Selatan, beberapa waktu lalu adalah bukti nyata keseriusan Pemerintah dalam memajukanwilayah Papua. Presiden Prabowo Subianto memilih Merauke sebagai lokasi kunjungan pertamasebagai presiden untuk menegaskan komitmennya terhadap ketahanan panganIndonesia. Di Merauke, Pemerintah tengah mengembangkan kawasan tersebutmenjadi pusat lumbung pangan yang diharapkan mampu memenuhi kebutuhanpangan di Papua serta daerah lainnya. Dalam kunjungannya, Presiden Prabowo juga meninjau langsung proses tanam dan panen padi, serta memantaupengembangan program swasembada pangan nasional yang berfokus pada pertanian berkelanjutan. Absalom Kreway Yarisetouw mengungkapkan, kunjungan tersebut menunjukkankomitmen Presiden Prabowo dalam memperhatikan sektor pertanian di Papua. "Saya sangat mengapresiasi langkah konkret Presiden Prabowo yang langsungterjun ke lapangan untuk bertemu dengan petani di Merauke. Selain itu, pemilihanMerauke sebagai pusat lumbung pangan adalah langkah strategis yang dapatmembawa dampak positif bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakatPapua," ujar Absalom. Lebih lanjut,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini