Gak Ada Payung, Presiden Jokowi Pakai Jas Hujan Rp 20 Ribuan Pemberian Warga Sukajaya

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Cuaca tak terduga menyambut Presiden Jokowi saat meninjau Desa Harkat Jaya yang menjadi tempat bencana longsor dan banjir parah di Bogor, Selasa 7 Januari 2020 pagi. Di perjalanan hujan turun dengan lebat sehingga sempat membasahi tubuh Presiden namun Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) tidak sedia payung, tiba-tiba seorang warga setempat memberi jas hujan murah berwarna hijau.

Kebetulan jasa hujan yang biasa dijual di kaki lima antara Rp 20 ribu – Rp 30 ribu itu pas dengan tubuh Jokowi.

Presiden pun langsung mengenakannya saat berjalan menuju lokasi bencana Desa Harkat Jaya. Kebetulan hujan reda sehingga Jokowi melepas jas hujan hijau pemberian warga setempat. Setelah itu diganti dengan payung yang dari Paspampres.

Seperti diberitakan sambil menyusuri jalan tanah yang becek akibat guyuran hujan Presiden mengunjungi para korban tanah longsor dan banjir bandang. Sepatu Presiden pun berubah warnanya menjadi coklat akibat tertutup tanah becek.

Kunjungan ke Harkat Jaya itu di luar agenda kerjanya, Selasa ini. Presiden dan rombongan sedianya mengunjungi lokasi bencana banjir di Lebak, Banten.

Seperti biasa, di tengah perjalanan Presiden Jokowi memutuskan mampir di Harkat Jaya, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor yang dilewati rombongan.

Akibat longsor sejumlah desa seperti Desa Kiarapandak, Desa Kiara Sari, Desa Urug, Desa Pasir Madang, Desa Cisarua, Kec Sukajaya, dan Desa Cileuksa menjadi terisolir.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini