MATA INDONESIA, JAKARTA – Pendanaan untuk transisi energi baru terbarukan (EBT), serta mengamankan aksesnya menjadi salah satu dampak adanya G20 yang akan berlangsung di Indonesia.
”Indonesia juga akan memberikan dukungan investasi dari negara maju terhadap negara berkembang dalam transisi energi, dan kerja sama yang saling menguntungkan,” kata Direktur Pembangunan Ekonomi dan Lingkungan Hidup Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Hari Prabowo, dalam Talkshow Youth Movement for Energy Transition menyambut Energy Transition Working Group G20 pada Selasa (8/2/2022).
“Indonesia juga akan memberikan dukungan investasi dari negara maju terhadap negara berkembang dalam transisi energi, dan kerja sama yang saling menguntungkan,” kata Hari.
Menurut Hari, Indonesia akan mendorong diplomasi hijau dengan semangat kesetaraan.
“Transisi energi harus mencakup pemerataan pembangunan dan pengentasan kemiskinan, khususnya untuk negara-negara berkembang,” ujar Hari.
Selain itu, kata Hari, Indonesia akan menyuarakan kepentingan negara berkembang dalam Presidensi G20 2022.
Karena itu, Hari menuturkan, Indonesia mengundang negara-negara di kawasan Afrika, Amerika Latin, Pasifik, serta Karibia dalam G20.
“Penguatan kemitraan global termasuk dari negara-negara berkembangan, diharapkan dapat mempercepat pemulihan semua negara dari pandemi,” ujarnya.
Hari menambahkan, pemuda dapat berperan aktif dalam peningkatan kesadaran masyarakat terhadap energi baru dan terbarukan (EBT). “Kami mendorong kolaborasi semua pihak juga pemuda terkait pentingnya EBT,” katanya.