Februari 2019, Jokowi Unggul Jauh di Survei LSI Denny JA

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Dalam survei terbaru LSI Denny JA, paslon nomor 01 Jokowi-Ma’ruf kembali unggul atas paslon nomor 02 Prabowo-Sandiaga per Februari 2019. Tak tanggung-tanggung, selisihnya pun cukup jauh, yakni 27,8 persen.

“Jokowi-Ma’ruf mendapat elektabilitas58,7 persen, sedangkan Prabowo-Sandiaga mendapat 30,9 persen,” ujar peneliti LSI Ardian Sopa di Jakarta, Selasa 5 Maret 2019.

Survei ini juga menemukan pemilih yang belum menentukan pilihannya yakni sebesar 9,9 persen. Namun, dukungan ini belum sepenuhnya 100 persen karena LSI masih menambahkan suara tidak sah sebesar 0,5 persen.

LSI Denny JA menggunakan simulasi surat suara dengan jumlah responden mencapai 1.200 orang yang diwawancarai secara tatap muka selama rentang waktu 18-25 Februari 2019.

Survei ini memakai metode multistage random sampling dengan margin of error sekitar 2,9 persen.

LSI mengungkap tren elektabilitas selama tiga bulan terakhir, pasangan Jokowi-Ma’ruf terus mengalami peningkatan, dibanding Prabowo-Sandi yang terkesan stagnan.

Desember 2018 lalu, Jokowi-Ma’ruf meraup elektabilitas 54,2 persen, lalu naik menjadi 54,8 persen pada Januari 2019, dan mencapai 58,7 persen di Februari 2019.

Prabowo-Sandiaga stagnan di kisaran 30 persen. Pada Desember 2019 sebesar 30,6 persen. Januari 2019, 31 persen. Sampai Februari 2019, 30,9 persen. 

Berita Terbaru

Mengapresiasi Keberhasilan TNI Tembak Mati Anggota OPM Egianus Kogoya

Oleh : Loa Murib Keberhasilan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam menindak tegas Kelompok OrganisasiPapua Merdeka (OPM) Kodap III Ndugama pimpinan Egianus Kogoya patut mendapatkanapresiasi yang tinggi. Langkah tegas ini menjadi cerminan komitmen negara dalam menjagakeutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sekaligus melindungimasyarakat Papua dari ancaman kekerasan yang kerap dilakukan kelompok separatis. Operasipenindakan oleh TNI di Kampung Aleleng, Distrik Tangma, Kabupaten Yahukimo bukansekadar respons militer, tetapi juga bagian dari upaya mengembalikan ketenangan warga sipildi Papua Pegunungan. Aksi brutal OPM sebelumnya telah mengganggu stabilitas dan menimbulkan luka mendalam, termasuk pembunuhan terhadap para pekerja pembangunan gereja di Wamena. Tak hanya itu, kelompok ini juga terlibat dalam perusakan hutan untuk ladang ganja ilegal, sebuah aktivitasyang menunjukkan bahwa tindakan mereka tidak lagi sekadar bernuansa ideologis, namunjuga merusak ekosistem dan tatanan sosial di daerah tersebut. Dalam konteks ini, langkahTNI hadir sebagai bentuk perlindungan negara terhadap warga yang selama ini hidup dalamketakutan. Informasi dari masyarakat menjadi kunci dalam keberhasilan operasi tersebut. Saat aparatmemperoleh laporan tentang keberadaan empat anggota OPM...
- Advertisement -

Baca berita yang ini