Fakta-fakta 77 Siswa di NTT Ditempeli Kotoran Manusia yang Bikin Orang Tua Marah Besar

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kasus 77 siswa SMP di Nusa Tenggara Timur (NTT) menyorot perhatian masyarakat karena seniornya sengaja menempelkan kotoran tersebut pada setiap bibir siswa membuat orang tua mereka marah besar.

Peristiwa menjijikan tersebut baru diketahui baru-baru ini karena salah satu siswa melapor kepada orang tuanya di rumah. Lalu apa saja faktanya? Berikut infonya.

1. Tinggal di asrama

Para siswa tersebut sekolah di SMP Seminari Maria Bunda Segala Bangsa (BSB), Maumere, NTT. Mereka tinggal di sebuah asrama, kebetulan saat itu sedang ada pemeriksaan kebersihan oleh dua kakak kelas XII.

Ketika sedang memeriksa tiba-tiba kakak kelas tersebut menemukan kotoran manusia yang dibungkus dengan kantong plastik.

2. Sengaja menempelkan kotoran di bibir siswa

Setelah para senior menemukan kotoran tersebut kemudian mereka mengumpulkan semua anak kelas VII.

Mereka menanyakan kepada semua siswa siapa yang menaruh kotoran tersebut. Kedua kakak kelas itu terus bertanya berkali-kali tetapi tidak ada satu pun yang menjawab.

Lalu dengan sengaja kedua senior kelas XII menempelkan kotoran tersebut ke setiap bibir siswa kelas VII menggunakan sendok. Sebanyak 77 dari 89 siswa menjadi korban.

3. Siswa melapor kepada orang tua

Sesudah insiden itu kedua senior tersebut mengancam para junior agar tidak mengadu kepada siapapun. Kalau sampai tersebar maka senior tidak segan memukuli juniornya.

Tapi salah satu siswa kelas VII selepas kejadian tersebut pulang ke rumah melaporkan yang sebenarnya terjadi keapada kedua orang tuanya.

4. Orang tua siswa marah besar

Dengan cepat berita tersebut tersebar kepada para orang tua lainnya juga pihak sekolah lewat grup chat.

Mereka menuntut agar kedua pelaku segera dikeluarkan dari sekolah karena para orang tua tidak terima anaknya diperlakukan seperti itu.

Avelinus Yuvensius, wali murid kelas VII kecewa terhadap kedua pelaku, “Anak saya, saya tidak tau jelas apakah dia juga disuruh makan atau tidak. Tapi sebagai orang tua, saya kecewa dengan kejadian tersebut,” katanya.

5. Tanggapan pihak sekolah

Pimpinan Seminari Maria Bunda Segala Bangsa Romo Deodatus Du’u menegaskan kejadian tersebut murni dilakukan oleh senior kelas XII bukan dari pembina serta meminta maaf kepada orang tua murid dan masyarakat atas insiden yang terjadi.

“Kami pihak Seminari St. Maria Bunda Segala Bangsa Maumere, menyampaikan permohonan maaf sedalam-dalamnya kepada semua teristimewa kepada orang tua dan keluarga para siswa kelas VII atas peristiwa yang terjadi ini,” tulis Deodatus di rilis.

Merespons protes dari para orang tua pihak sekolah juga mengadakan rapat bersama orang tua di sekolah pada tanggal 25 Februari 2020. Walaupun mereka meminta untuk mengeluarkan kedua pelaku, pihak sekolah meminta waktu untuk mempertimbangkan mengingat mereka sudah kelas XII dan menyelesaikan kasus tersebut dengan cara kekeluargaan. (Anita Rahim)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini