EM-411 Cerberus, Detektor Logam dan Pistol Rusia yang Bisa Bikin Pingsan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Agen Penjualan senjata resmi Rusia, Rosoboronexport mulai merambah produk keamanan yang tak mematikan. Alat tersebut adalah EM-411 Cerberus, jenis konsol yang memadukan antara fungsi detektor logam dan pistol setrum. Sebagai gambaran, biasanya perusahaan ini tugasnya memasok senjata dan alutsista.

Alat ini dipercaya bisa memudahkan pekerjaan bagi para petugas keamanan dan penegak hukum. Biasanya petugas keamanan membawa detektor logam genggam dan pistol setrum secara terpisah. Dalam sejumlah kasus, seorang petugas bisa kehilangan waktu untuk mengganti peralatan dalam keadaan darurat. Dengan kehadiran EM-411 Cerberus, maka respon petugas pada tantangan keamanan publik dapat ditingkatkan.

Cara kerjanya pun tak begitu sulit. Untuk mengalihkan Cerberus dari fungsi detektor logam ke mode setrum, pengguna cukup menekan satu tombol. Sengatan setrum Cerberus dalam durasi singkat sudah cukup membuat efek sensitif yang menyakitkan. Sementara sengatan dengan durasi 2-3 detik akan membuat lawan kehilangan orientasi dan kesadaran alias pingsan, namun tidak menyebabkan kerusakan permanen pada kesehatan.

Dari spesifikasi, EM-411 Cerberus ditenagai baterai Ni-MH removable. Bicara kinerja, metal detector plus stun gun buatan Rusia ini punya tenaga 7-10 watt dan mampu mengalirkan sengatan mulai dari 70.000 sampai 90.000 volt.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini