Ekspor Kepiting Bakau Sultra Naik di Masa Pandemi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Masa pandemi tidak menyurutkan kegiatan ekspor di Sulawesi Tenggara (Sultra). Tercatat selama 2021 ekspor komoditas perikanan hidup berupa kepiting bakau ke Singapura naik.

“Selama tahun 2021 atau sampai tanggal 9 Maret 2021, sebanyak 25.300 ekor kepiting bakau sudah diekspor dengan tujuan Singapura melalui Bandara Haluoleo Kendari,” kata Kepala Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Kendari, Amdali Adhitama, Selasa 9 Maret 2021.

Ia mengatakan ekspor kepiting bakau yang dilakukan para pengusaha lokal tersebut semakin memberikan kontribusi bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sultra dari sektor kelautan dan perikanan.

Menurut dia, sebelumnya Sultra dirugikan dengan sejumlah komoditas yang dipasok ke Surabaya, dan Makassar selanjutnya baru diekspor sehingga tidak memiliki nama di label barang asal Sultra,

“Karena dokumen ekspor diurus di kota tersebut, sehingga yang tercatat sebagai pengekspor adalah provinsi kota tersebut,” katanya.

Terobosan ekspor langsung ini, kata Amdali, sangat strategis bagi pengembangan perekonomian di Sultra, karena pintu ekspor ke luar negeri hanya melalui Makassar, Sulawesi Selatan atau Surabaya, Jawa Timur.

Ekspor langsung komoditas perikanan melalui Bandara Haluoleo dimulai sejak 2018.

Kepala Dinas Perindag Sultra, Sitti Saleha mengatakan Singapura merupakan pasar utama bagi komoditas kepiting bakau asal Sultra.

“Kami mendorong para pengusaha agar memanfaatkan fasilitas Bandara Haluoleo atau pun pelabuhan Kendari New Port untuk melakukan ekspor langsung ke negara tujuan,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini