MATA INDONESIA, JAKARTA – PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN akan berekspansi ke bisnis internet melalui PT Indonesia Comnets Plus (Icon+) atau Iconnet. Namun Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet menilai, aksi korporasi ini belum mampu memulihkan keuangan PLN di waktu dekat.
“Saya kira untuk tahu seberapa jauh bisnis internet ini akan membantu PLN untuk memulihkan utang PLN yang membengkak masih perlu menunggu waktu untuk menjawabnya, karena hal ini akan dipengaruhi oleh seberapa luas layanan internet yang akan diberikan oleh PLN nantinya, bagaimana penetrasi pasar yang akan dilakukan, bagaiaman daya saing Iconnet dengan perusahaan penyedia jasa internet baik itu BUMN maupun swasta,” ujarnya kepada Mata Indonesia, Senin 7 Juni 2021.
Yusuf beralasan bahwa sejauh ini kontribusi terbesar bagi pendapatan PLN 96 persen berasal dari penjualan tenaga listrik. Meskipun PLN mempunyai beberapa anak perusahaan, tapi jika berbicara kontribusi diperkirakan masih lebih kecil.
“Jadi kalau dalam konteks pemulihan utang PLN, saya kira dengan kondisi saat ini masih relatif kecil kontribusinya untuk kemudian bisa membantu PLN dalam mengurangi utang PLN,” katanya.
Sebagai informasi, dalam layanan Iconnet paket untuk 10 Mbps dibanderol dengan harga Rp 185.000 per bulan . Kalau untuk kecepatan 100 Mbps, PLN memasang harga Rp 427.000 per bulan.