Ekoseksual, Sebuah Ritual Berhubungan Intim dengan Alam

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Pentingnya menjaga lingkungan memang menjadi salah satu upaya agar bumi tetap sehat dan hidup. Saat ini masyarakat dunia sedang menggalakan gerakan hemat energi dan menghilangkan penggunaan produk berbahan dasar plastik.

Nah, sebenarnya banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperhatkan bumi. Seperti yang dilakukan dengan penganut ekoseksual. Mereka menunjukkan sikap cinta bumi dengan cara berhubungan seksual. Tren ini memang kontroversi, namun bagi mereka penganutnya, hal itu adalah cara terbaik untuk menjaga lingkungan.

“Ekoseksualitas adalah ekologi bertemu seksologi. Mereka membayangkan ‘bumi sebagai kekasih’ daripada ‘bumi sebagai ibu'” kata Jennifer J. Reed, PhD, seorang sosiolog dari University of Nevada, Las Vegas.

Reed mengatakan, ekoseksual adalah istilah umum bagi orang yang memperlakukan alam sebagai mitra sensualnya. Tujuannya adalah untuk melindungi sumber daya alam daripada mengeksploitasinya.

Bagaimana mereka melakukannya? Salah satu cara yang paling umum adalah dengan bersentuhan langsung antara kulit dengan tanah atau rumpuh. Menurut terapis seks di New York, Holly Richmond, PhD, ketika mereka kotor, mereka akan merasa sangat menikmatinya.

Sementara menurut Reed, para kaum ekoseksual akan mengekspresikan seksualitas mereka dengan membuat gerakan lingkungan yang lebih seksi, menyenangkan, dan beragam dalam bingkai gerakan aneh atau erotis.

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini