Ekonomi Domestik Stabil, Rupiah Menguat Terbatas

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kurs mata uang garuda ditutup menguat terbatas atas dolar AS di akhir perdangangan Rabu, 12 Februari 2020. Mengutip data RTI Bussines, rupiah ditutup pada posisi Rp 13.660 per dolar AS atau menguat 0,04 persen.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, penguatan mata uang garuda hari ini disebabkan oleh sentimen membaiknya perekonomian domestik.

“Dengan membaiknya data ekonomi dalam negeri baik inflasi, tenaga kerja, cadangan devisa, PDB 2019 maupun NPI, menjadikan pasar kembali optimis sehingga arus modal asing kembali masuk ke pasar dalam negeri,” katanya sore ini.

Ibrahim juga menilai pemerintah akan melakukan strategi bauran untuk melindungi perekonomian dalam negeri dari wabah Virus Corona yang sampai saat ini masih belum bisa teratasi sehingga berakibat negatif terhadap perekonomian global.

“Oleh karena itu, pemerintah akan meluncurkan stimulus fiskal sehingga roda perekonomian dalam negeri akan kembali stabil,” Ujar Ibrahim.

Sebagai pembanding, mayoritas mata uang di kawasan Asia juga senasib dengan rupiah. Tercatat, baht Thailand menguat 0,30 persen, won Korea 0,17 persen, dan dolar Taiwan 0,12 persen. Selanjutnya, peso Filipina juga turut menguat 0,12 persen, diikuti dolar Singapura sebesar 0,04 persen.

Di sisi lain, pelemahan terjadi pada yen Jepang 0,25 persen, ringgit Malaysia 0,10 persen, serta lira Turki 0,09 persen, serta yuan China sebesar 0,06 persen terhadap dolar AS.

Sementara di negara maju, nilai tukar bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Terpantau, dolar Australia dan pounsterling Inggris menguat dengan nilai masing-masing sebesar 0,39 persen, dan 0,18 persen, disusul dolar Kanada dan euro yang juga menguat dengan nilai masing-masing 0,12 persen dan 0,05 persen terhadap dolar AS.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Jogja dan Sleman Waspada Lonjakan Sampah saat Libur Panjang, Malioboro dan Pusat Kuliner Jadi Perhatian

Mata Indonesia, Yogyakarta - Libur akhir bulan Januari yang bertepatan dengan Isra Miraj dan Imlek mengundang banyak wisatawan datang ke DI Yogyakarta. Hal itu segaris dengan produksi sampah yang meningkat.
- Advertisement -

Baca berita yang ini