MATA INDONESIA, JAKARTA-Pemerintah menargetkan ekonomi di periode April-Juni 2021 ada di kisaran tujuh hingga delapan persen. Kepala ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengatakan target pertumbuhan ekonomi kuartal II-2021 yang dipasang pemerintah masih berpotensi tercapai.
“Perkiraannya, minimal ekonomi bisa tumbuh lima persen yoy pada kuartal II-2021. Sehingga tujuh hingga delapan persen merupakan batas atas. Ekonomi harusnya sudah bounce back dari masa pra Covid-19,” katanya, Jumat 9 April 2021.
Dia menambahkan, pertumbuhan ekonomi kuartal II-2021 yang mulai bertenaga tersebut tak lepas dari gelontoran stimulus yang sudah diberikan oleh pemerintah di periode April 2021 hingga Juni 2021 ini.
Paling mudah terlihat adalah gratis ongkos kirim (ongkir) di hari belanja online jelang Lebaran. Menurut dia, keputusan tersebut tepat. Apalagi, pemerintah kembali mengeluarkan larangan mudik pada Lebaran tahun ini.
Dengan adanya gratis ongkir belanja online, diharapkan masyarakat tetap belanja meski mobilitasnya dibatasi. Sehingga, konsumsi masyarakat tetap berputar dan tentu ini menjadi penggerak perekonomian di kuartal tersebut.
Selain gratis ongkir belanja online, pemerintah juga telah memberikan diskon PPnBM khususnya mobil. David juga melihat ini membawa dampak pada peningkatan konsumsi, tetapi efeknya masih belum begitu besar. Diperkirakan, baru akan terasa di kuartal III-2021.
Lebih lanjut, dia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk sepanjang tahun 2021 akan berada di zona positif, yaitu di kisaran 4,8 persen yoy.
Meski memang sudah kembali ke zona positif, tetapi David mengingatkan bahwa saat ini yang penting adalah menjaga progres pemulihan ekonomi.
“Apakah kita bisa konsisten dalam mempertahankan pertumbuhan ekonomi? Karena selama ini, setelah krisis ekonomi bisa tumbuh tetapi sulit untuk menjaga konsistensi perbaikan ekonomi,” katanya.