MINEWS.ID, JAKARTA – Partai Demokrat menolak disebut sebagai penyebab gagalnya Prabowo-Sandiaga meraih suara terbanyak pada pemilihan presiden 2019. Mereka, seperti diungkapkan Jansen Sitindaon dan Rachland Nashidik, justru babak belur dalam perolehan suara karena mendukung pasangan 02 tersebut yang dicap masyarakat mempolitisir agama.
Jansen, Sabtu 8 Juni 2019 malam bahkan mengungkapkan harus menelan pil pahit karena gagal lolos ke Senayan pada pemilihan legislatif tahun ini.
“Bukan hanya itu saya sempat dibenci masyarakat kampung saya selama delapan bulan karena mendukung koalisi yang mempolitisir agama,” ujar Jansen.
Akibatnya, Jansen hanya bisa meraup 1000 suara di kampung halamannya sendiri di Sumatera Utara. Kerabat dan koleganya bahkan mempertanyakan mengapa Jansen bergabung dengan koalisi seperti itu.
Jansen pun mengiventarisir kehilangan suara Partai Demokrat pada pemilihan umum 2019. Beberapa yang dia ingat adalah kehilangan kursi dari Sulawesi Utara, Bangka Belitung dan Bali.
Dia memperkirakan Demokrat kehilangan dua juta suara pemilihnya yang lari karena khawatir dengan koalisi mempolitisir agama itu.
Hal senada diungkapkan Wakil Sekjen Partai Demokrat, Rachland Nashidik. Menurutnya Partai Demokrat sudah berjuang setengah mati mengampanyekan Prabowo-Sandiaga selama ini, tetapi hasilnya justru tidak sepadan.
“Justru karena kami ikut kalian, suara kami hilang 2 persen,” begitu pernyataan tertulis Rachland yang menanggapi tudingan Koalisi Prabowo-Sandiaga.