Dukung Perekonomian dan Ketahanan Pangan, Milenial Diminta Terjun ke Dunia Pertanian

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Sektor pertanian adalah penyumbang terbesar kedua perekonomian Indonesia. Sayangnya, sektor pertanian Tanah Air darurat tenaga kerja, lantaran hampir 61 persen dari para petani berusia di atas usia 45 tahun.

Fakta ini membuat Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) mengajak generasi muda Indonesia atau yang akrab dengan istilah kaum milenial untuk bertani atau terjun ke dalam dunia bisnis di sektor pertanian guna memberi sumbangsih bagi ketahanan pangan Indonesia.

“Begitu banyak peluang bisnis yang dapat dimaksimalkan dalam sektor pertanian, terlebih dengan adanya kemajuan teknologi yang mendukung anak muda untuk terlibat dalam sektor pertanian,” kata Ketua Pengurus YDBA, Sigit P Kumala dalam Jelajah Virtual UMKM, Senin, 20 Juni 2021.

Sigit mengatakan bahwa generasi milenial saat ini tidak memiliki ketertarikan pada dunia pertanian, baik menjadi petani atau terjun ke bisnis pertanian. Profesi ini dinilai tidak menarik minat milenial lantaran dari segi finansial yang kurang menjanjikan.

Menurut data pusat statistik, pada 2019, jumlah petani di Indonesia tercatat sebanyak 33,4 juta. Namun, hanya 8 persen atau sekitar 2,7 juta yang merupakan petani muda.

“Hal tersebut menjadi catatan kita bersama bagaimana kita atau generasi muda dapat terlibat untuk memajukan sektor pertanian yang mendukung perekonomian dan ketahanan pangan nasional,” sambungnya.

Meski dianggap kurang menjanjikan dari segi penghasilan, Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Kayuh Baimbai Tapin, Kalimantan Selatan, Misrani mengungkapkan hal sebaliknya. Di tengah pandemi virus corona, justru bisnis di sektor pertanian, usaha yang mampu bertahan.

“Apalagi di masa pandemi Covid-19 saat ini banyak sekali masyarakat yang kehilangan usaha atau pekerjaan di sektor-sektor non pertanian, namun hanya ada satu sektor yang terus bertahan, yakni sektor pertanian,” ucap Misrani.

Sebelumnya, sektor pertanian modern yang mulai diterapkan di Indonesia mendapat pujian Lembaga Dana Internasional untuk Pangan dan Pertanian atau Internasional Fund for Food and Agriculture (IFAD). Sebab, penerapan pertanian modern ini dinilai memberikan keuntungan bagi para petani.

Kepala Perwakilan IFAD di Indonesia, Ivan Cossio Cortez memberikan pujian terhadap penggunaan teknologi tinggi pertanian yang dituangkan dalam Agriculture War Room (AWR). Ivan mengatakan bahwa AWR memiliki potensi besar dalam memberi informasi yang akurat bagi petani di Tanah Air.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Peran Sentral Santri Perangi Judol di Era Pemerintahan Prabowo-Gibran

Jakarta - Kalangan santri dianggap menjadi salah satu elemen bangsa yang mampu terlibat aktif dalam pemberantasan Judi Online yang...
- Advertisement -

Baca berita yang ini