Awal Pekan Rupiah Kembali Melemah, Ternyata Ini Penyebabnya

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA –Nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di awal pekan ini, 7 Oktober 2019. Rupiah melemah 0,20 persen di level Rp 14.163 per dolar AS.

Sementara itu kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp 14.156 per dolar AS atau melemah dibanding Jumat kemarin yakni Rp 14.135 per dolar AS. Pada hari ini, rupiah berada di dalam rentang Rp 14.135 per dolar AS hingga Rp 14.165 per dolar AS.

Mengutip data RTI Business, sejumlah mata uang Asia juga melemah atas dolar AS. Misalnya Yuan China turun 0,26 persen. Dolar Singapura turun 0,21 persen. Cuma Yen Jepang yang menguat tipis 0,08 persen.

Mata uang negara maju seperti Euro juga melemah 0,08 persen. Dolar Australia dan Poundsterling Inggris juga masing-masing melemah 0,56 persen dan 0,26 persen.

Direktur PT.Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan bahwa pelemahan rupiah dibayangi oleh sejumlah sentimen dari luar di antaranya sebagai berikut.

Pertama, kekhawatiran resesi memudar setelah data penciptaan lapangan kerja (di luar sektor pertanian) periode September 2019 versi resmi pemerintah AS diumumkan sebanyak 136.000. jumlah ini di bawah ekspektasi yang sebanyak 145.000.

Namun, tingkat pengangguran untuk periode yang sama tercatat turun ke level 3,5 persen, dari yang sebelumnya 3,7 persen pada bulan Agustus. Angka tersebut merupakan yang terendah dalam 50 tahun terakhir.

“Tetapi itu tidak banyak mengubah ekspektasi pasar bahwa The Fed akan memangkas suku bunga yang mungkin pada tinjauan kebijakan berikutnya pada 29 hingga 30 Oktober mendukung ekonomi,” ujar Ibrahim.

Kedua, ada simpang siur soal damai dagang antara AS dan China. Menurut Reuters, pejabat China memberi sinyal bahwa mereka semakin enggan untuk menyetujui kesepakatan perdagangan luas yang dilakukan oleh Presiden AS Donald Trump.

Di sisi lain, pembicaraan perdagangan tingkat tinggi AS-China dijadwalkan dilanjutkan Kamis dan Jumat.

Wakil Perdana Menteri China Liu He akan bertemu dengan Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin di Washington.

“Trump bulan lalu menunda retribusi pendakian atas impor Cina senilai 250 miliar dolar AS menjadi 30 persen dari saat ini 25 persen hingga 15 Oktober nanti, dari yang semula dijadwalkan 1 Oktober. Ini sebagai isyarat niat baik’,” katanya.

Ketiga, soal Brexit, Inggris mengatakan terbuka untuk beberapa fleksibilitas pada mekanisme yang diusulkan. Aturan ini akan memungkinkan anggota parlemen di Irlandia Utara pasca-Brexit untuk memutuskan apakah provinsi Inggris tetap dalam keselarasan peraturan dengan Uni Eropa.

“Perdana Menteri Inggris Boris Johnson sedang mencari perubahan signifikan tentang bagaimana masalah yang paling diperdebatkan yaitu soal perbatasan antara Irlandia Utara yang diperintah Inggris dan anggota UE Irlandia. Pihak Uni Eropa dan Irlandia mengatakan pada pekan lalu bahwa proposal itu tidak mungkin menghasilkan kesepakatan,” ujarnya.

Sementara dari internal, pelemahan rupiah disebabkan karena cadangan devisa Indonesia yang dilaporkan BI pada akhir September 2019 tercatat turun menjadi 124,3 miliar dolar AS dari posisi akhir Agustus 2019 yang sebesar 126,4 miliar dolar AS.

Berita Terbaru

Pemimpin Terpilih Pilkada 2024 Diharapkan Menyatukan Aspirasi Semua Pihak

Jakarta - Presiden Prabowo Subianto mengatakan bahwa pemimpin daerah yang terpilih dalam Pilkada Serentak 2024 harus mampu menyatukan seluruh...
- Advertisement -

Baca berita yang ini