Dua WNI Jadi Korban Sentimen Anti Asia, KBRI Pastikan Keselamatan Orang Indonesia di AS

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di New York, Arifi Saiman terus memantau tindak lanjut penyelidikan kasus serangan kepada dua remaja Indonesia di Stasiun City Hall, Philadelphia 21 Maret lalu.

Sedangkan, Stasiun televisi NBC di Philadelphia Kamis 25 Maret 2021 melaporkan bahwa polisi telah menerima laporan serangan terhadap kedua remaja itu. Mereka kini sedang memeriksa rekaman video CCTV di sekitar lokasi kejadian.

Kedua warga negara Indonesia tersebut mengalami kekerasan seiring merebaknya sentimen Anti Asia di Amerika Serikat seperti dilaporkan VOA.

Mereka ditampar dan dipukul sekelompok remaja yang mendatangi mereka sambil melontarkan kata-kata kasar.

Dalam pernyataan tertulis, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Washington mendorong warga negara Indonesia (WNI) dan masyarakat Indonesia melaporkan insiden dan kekerasan bermotif rasial yang sedang marak di AS kepada petugas berwenang.

KBRI bersama Konsulat Jenderal di News York, Chicago, Houston, Los Angeles dan San Fransisco terus berkoordinasi dengan otoritas berwenang setempat untuk memastikan keamanan dan keselamatan WNI dan masyarakat Indonesia di AS.

Meningkatnya sentimen Anti Asia mendorong WNI menempuh beragam cara seperti berkirim surat ke otoritas berwenang hingga berlatih menembak untuk menjaga diri.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini