Dua Sapi Jadi Mahar Bandit yang Mau Tobat di Nigeria, Ditukar dengan AK-47

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Angka kejahatan di Nigeria atau tepatnya di bagian Zamfara terbilang tinggi. Untuk menekannya pemerintah Nigeria menawarkan dua sapi untuk para bandit yang mau bertobat.

Dua sapi diberikan untuk bandit jika mereka bersedia menukarkan satu senapan AK-47 miliknya.

Gubernur Zamfara Bello Matawalle mengatakan tawaran ini merupakan upaya untuk mendorong para bandit meninggalkan dunia kejahatan dan hidup normal sebagai warga negara yang bertanggung jawab.

“Para bandit mulanya menjual sapi mereka untuk membeli senjata dan sekarang jika bersedia bebas dari kriminalitas, kami meminta mereka menukarkan AK-47 dan mendapatkan dua sapi sebagai balasan,” katanya.

Sapi dipilih lantaran komunitas penggembala Fulani yang dituding berada di balik serentetan teror bandit yang muncul di negara ini, menganggap sapi sebagai hewan yang berharga.

Diketahui, sekelompok bandit bersenjata yang menggendarai sepeda motor belakangan telah melancarkan sejumlah teror di kawasan barat laut Nigeria.

Para bandit yang bersembunyi di kawasan hutan ini menyerang masyarakat dengan menjarah toko, mencuri ternak dan gandung, hingga menculik orang untuk mendapatkan uang tebusan.

Dalam serangan baru-baru ini yang terjadi Zamfara, bandit bersenjata menewaskan 21 orang di Kota Talata Mafara.

Menurut Kelompok Krisis Internasional, lebih dari 8.000 orang telah tewas di negara bagian Kebbi, Sokoto, Zamfara, dan negara tetangga Niger sepanjang satu dekade terakhir.

Serangan berakar dari persaingan menahun antara pengembala Fulani dan komunitas pertanian atas sumber daya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Berhasil Turunkan Transaksi, Strategi Presiden Prabowo Efektif Perangi Judol

Jakarta - Di era pemerintahan Prabowo, upaya pemberantasan judi online (judol) terus digencarkan dengan melibatkan berbagai pihak. Kepala Pusat Pelaporan...
- Advertisement -

Baca berita yang ini