Akhir Bulan Ini, Cina Siapkan Perjalanan ke Mars

Baca Juga

MATA INDONESIA, BEIJING – Kejutan di saat dunia dilanda pandemi Covid-19. Cina mengumumkan bahwa pihaknya sedang mempersiapkan misi peluncuran perdananya ke Mars.

”Misi eksplorasi Mars pertama Cina, Tianwen-1, bertujuan menjelajah sekaligus memperoleh data eksplorasi ilmiah di Mars,” ujar Badan Antariksa Nasional China kepada kantor berita Xinhua.

Pada Jumat 17 Juli 2020, Cina mengungkapkan bahwa roket peluncur Long March-5 sudah diangkut secara vertikal ke Pusat Peluncuran Luar Angkasa Wenchang di Provinsi Hainan. Roket itu adalah kendaraan peluncur terbesar milik China, dan ini pertama kalinya roket itu digunakan secara praktis.

Sebelumnya, Long March-5 sudah diuji coba hingga tiga kali. Misi Tianwen-1 diperkirakan akan diluncurkan pada akhir bulan ini atau awal Agustus.

Jarak dari Bumi ke Mars menurut Nola Taylor Redd, dalam laporan berjudul “How Long Does It Take to Get Mars?” terdekat sebesar 54,6 juta km, sedangkan jarak terjauh Bumi-Mars sebesar 401 juta km. Jarak rata-rata adalah 225 juta km.

Angka-angka di atas adalah jarak yang diperhitungkan secara teoretik. Adapun rekor jarak terdekat Bumi-Mars yang direkam sejarah terjadi pada 2003, yakni 56 juta km.

Redd mengatakan, jika perjalanan dilakukan melalui rute garis lurus, ia akan menempuh jarak rata-rata Bumi-Mars dalam 162 hari. Pada jarak teoretis yang paling dekat, diperlukan waktu tempuh selama 39 hari. Untuk jarak terdekat faktual, perlu 41 hari.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini