Dua Kecamatan Ini jadi Prioritas Operasi Pasar di Bantul, Pemkab Jelaskan Alasannya

Baca Juga

Mata Indonesia, Bantul – Sebanyak dua kecamatan di Kabupaten Bantul disasar lebih dulu dalam penyelenggaraan operasi pasar murah pada bulan November 2023 ini. Bukan tanpa alasan dua kecamatan itu dinilai sebagai wilayah dengan status ekonomi rendah.

Kepala Dinkop, UKM Perindustrian dan Perdagangan Bantul, Agus Sulistiyana menjelaskan bahwa operasi pasar difokuskan pada dua bulan ke depan.

“Jadi November-Desember kami gelar lagi operasi pasar. Kami fokusnya ke daerah yang mohon maaf ya, ada catatan kemiskinan lebih tinggi dibanding kecamatan lain,” ujar Agus Selasa 14 November 2023.

Dua wilayah tersebut di antaranya, Kecamatan Dlingo dan Imogiri, dua kecamatan itu memang cukup tertinggal dibanding wilayah lain di Bantul.

Agus mengatakan bahwa komoditas yang akan dipenuhi untuk operasi pasar di antaranya, beras, cabai dan gula pasir.

“Tiga komoditas ini pemerintah sedang menaruh perhatian lebih. Bagaimana stok ini tetap ada. Jadi kami akan support dulu ke wilayah itu, tanggalnya agak lupa saya,” kata dia.

Agus mengatakan harga cabai saja di pasar-pasar yang ada di Bantul mencapai Rp60 ribu per kilogramnya. Padahal sebelumnya hanya Rp25 ribu per kilogram.

“Kami belum bisa memprediksi kapan harga komoditas ini turun. Jadi banyak faktor termasuk musim saat ini,” katanya.

Meski begitu, Pemkab Bantul berusaha untuk memenuhi stok kebutuhan. Termasuk peran Bulog untuk menggelar operasi pasar bahan pokok, akan berdampak pada turunnya harga.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Wujudkan Data Statistik Berkualitas untuk Pembangunan, Pemkab Sleman Susun Roadmap Pembangunan Statistik Sektoral Tahun 2025-2045

Mata Indonesia, Sleman – Penyelenggaraan statistik sektoral di Kabupaten Sleman perlu diperkuat guna menghasilkan data statistik sektoral yang akurat, mutakhir, terintegrasi, akuntabel, mudah diakses dan berkelanjutan, sehingga perencanaan pembangunan dapat dilakukan secara lebih tepat, terukur, dan tepat sasaran. Dengan demikian, kebijakan dan strategi penyelenggaraan statistik sektoral secara terinci akan dapat mewujudkan hal tersebut.
- Advertisement -

Baca berita yang ini