Dosen IPB: Indonesia Bisa Beri Makan Warga Dunia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTAIndonesia seharusnya bisa memberi makan dunia jika sektor perikanan kita kuat dan dikelola dengan sebaik-baiknya. Terutama dengan memberdayakan kapal-kapal ikan asing hasil operasi illegal fishing.

Menurut pengajar di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor (IPB) Yonvitner kelemahan produksi ikan tangkap adalah karena sarana dan mental nelayan kita yang kalah dari nelayan Cina.

Nelayan Indonesia pada umumnya menangkap ikan di laut teritorial dan sebagian berani ke zona ekonomi eksklusif (ZEE).

Sedangkan, nelayan Cina lebih berani keluar dari wilayah ZEE -nya. Karena mereka sadar wilayah laut kedaulatan dan ZEE mereka relatif sempit.

“Dia menangkap di Samudra Hindia bagian bawah dan di bawa ke negaranya lalu diakui sebagai hasil lautnya. Selain itu budi daya perikanan mereka juga sudah sangat intensif,” ujar Yonvitner saat berbincang dengan Mata Indonesia yang dikutip Senin 15 Juni 2020.

Maka produksi ikan hasil laut Indonesia terpaut jauh dari Cina. Berdasarkan data Food and Agriculture Organization (FAO) tahun 2016, Cina mencatatkan produksi ikan tangkapnya periode 2013-2014 sebanyak 843.626 ton, sedangkan Indonesia di urutan kedua dengan jumlah 391.931 ton pada masa yang sama.

Padahal potensi ikan tangkapan di wilayah Indonesia ada sebesar 12 juta ton. Itu pun baru dimanfaatkan separuhnya sekarang ini. Sedangkan seluruh rakyat Indonesia sebenarnya sekitar 10 juta ton per tahun.

Jika kapal-kapal asing hasil tangkapan illegal fishing bisa dimanfaatkan oleh nelayan kita, maka mereka tidak hanya bisa menangkap hingga ZEE tetapi juga ke laut lepas.

Sebab, kapal-kapal asing hasil tangkap illegal fishing itu memang dirancang untuk mengambil ikan dari laut lepas. Jika itu terjadi maka Indonesia bisa menjadi pemasok ikan terbesar di dunia mengalahkan Cina.

Saat itu lah, “Indonesia jadi lumbung pangan dunia.” Siap memberi makan orang se-dunia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

BEM Nusantara DIY Gelar Aksi Peringatan Hari Buruh Internasional

Mata Indonesia, Yogyakarta - BEM Nusantara DIY melakukan aksi peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day di Titik Nol Yogyakarta pada Rabu, 1 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini