MATA INDONESIA, KUNDUZ – Penarikan pasukan asing menjadi angin segar bagi milisi Taliban untuk kembali menguasai Afghanistan. Berdasarkan laporan Taliban sudah merebut sembilan ibu kota provinsi di Afghanistan hanya waktu enam hari.
Terbaru, Taliban dilaporkan mendatangi setiap rumah warga Afghanistan dari pintu ke pintu. Mereka mencari anak perempuan, termasuk anak berusia 12 tahun dan perempuan dewasa untuk dinikahkan secara paksa dan dijadikan budak pemuas nafsu!
Laporan yang diterbitkan Bloomberg mengatakan, komandan kelompok itu telah memerintahkan para pemimpin di daerah yang mereka kuasai untuk membawa daftar perempuan yang belum menikah, antara usia 12 hingga 45 tahun untuk dinikahkan dengan tentara mereka.
Sebagai informasi, kelompok ini memandang perempuan di wilayah yang mereka kuasai sebagai “qhanimat” atau “rampasan perang”—untuk dibagi di antara para pemenang perang.
Milisi kemudian pergi dari pintu ke pintu untuk mengklaim “hadiah” mereka, bahkan memeriksa lemari keluarga untuk menentukan usia gadis-gadis itu sebelum memaksa mereka menjalani kehidupan perbudakan seksual.
Seorang jurnalis perempuan lokal mengungkapkan bahwa ia melarikan diri dari sebuah kota di Afghanistan utara. Ia bahkan harus bersembunyi dengan pamannya karena takut bahwa Taliban akan memburunya dan mengeksekusinya.
Perempuan berusia 22 tahun itu melarikan diri dari kelompok bersenjata Taliban yang menyamar dengan burqa dan pergi ke desa terdekat. Saat ini, ia bersembunyi di lokasi terpencil di suatu tempat di utara negara itu, dan mengaku takut akan keselamatan dirinya dan keluarganya.
“Apakah saya akan pulang? Apakah saya akan melihat orang tua saya lagi? Ke mana saya akan pergi? Bagaimana saya bisa selamat,” katanya, meminta untuk tidak disebutkan namanya karena hidupnya dalam bahaya, melansir World Today News, Kamis, 12 Agustus 2021.
Sementara itu penduduk setempat yang ketakutan juga turut melarikan diri dari kota Kunduz, yang direbut oleh Taliban pekan lalu, telah menceritakan serangan balasan oleh milisi kelompok yang memburu siapa pun yang terkait dengan pemerintah dan memenggal atau mengeksekusi mereka.