Ditanya Soal Setan Gundul, Prabowo Jawab Tidak Tahu

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Dalam konferensi pers yang digelar di kediamannya di Jl Kertanegara IV Kebayoran Baru, Jakarta, capres 02 Prabowo Subianto menyampaikan beberapa poin penting terkait beberapa peristiwa belakangan ini.

Namun, saat ditanyai awak media mengenai sosok ‘setan gundul’ yang belakangan ini ramai dibahas, Prabowo mengaku tidak tahu-menahu.

“Tidak tahu, belum baca saya, belum dengar,” ujar Prabowo, Rabu 8 Mei 2019.

Berkali-kali disinggung mengenai hal yang sama pun Prabowo masih menjawab tidak tahu. Ia mengaku hanya fokus atas beberapa peristiwa belakangan ini, seperti banyaknya KPPS yang gugur, dan penetapan Ustaz Bachtiar Nasir sebagai tersangka kasus pencucian uang.

Prabowo juga sempat menyinggung soal pernyataan kontroversial eks Kepala BIN AM Hendropriyono soal keturunan Arab.

Isu setan gundul dihembuskan oleh politikus Partai Demokrat Andi Arief dalam cuitan di Twitter-nya. Andi berkata sosok setan gundul itu selama ini telah mempengaruhi dan membisikkan informasi sesat ke Prabowo soal kemenangan 62 persen.

“Dalam koalisi adil makmur ada Gerindra, Demokrat, PKS, PAN, Berkarya, dan rakyat. Dalam perjalanannya muncul elemen setan gundul yang tidak rasional, mendominasi dan cilakanya Pak Prabowo mensubordinasikan dirinya. Setan Gundul ini yang memasok kesesatan menang 62 persen,” kata Andi Arief dalam akun Twitternya, Senin 6 Mei 2019 lalu.

“Gerakan rakyat itu hancur lebur karena setan gundul memberi info sesat 02 menang 62 persen. Tidak ada people power berbasis hoaks,” ujar Andi Arief dalam cuitan selanjutnya.

Berita Terbaru

PKL Teras Malioboro 2: Suara Ketidakadilan di Tengah Penataan Kawasan

Mata Indonesia, Yogyakarta – Sejak relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) dari Malioboro ke Teras Malioboro 2, berbagai persoalan serius mencuat ke permukaan. Kebijakan relokasi yang bertujuan memperindah Malioboro sebagai warisan budaya UNESCO justru meninggalkan jejak keresahan di kalangan pedagang. Lokasi baru yang dinilai kurang layak, fasilitas yang bermasalah, dan pendapatan yang merosot tajam menjadi potret suram perjuangan PKL di tengah upaya mempertahankan hidup.
- Advertisement -

Baca berita yang ini