MATA INDONESIA, JAKARTA – Desain Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang terletak di Kalimantan Timur (Kaltim) mendapatkan pujian dari arsitek top dunia yang berasal dari Jepang bernama Kengo Kuma.
Hal ini terungkap dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono yang mendapat pujian langsung dalam pertemuan virtual perkumpulan arsitek dunia pada beberapa waktu lalu.
Arsitek skala dunia itu menyebutkan, bahwa IKN Nusantara akan menjadi contoh pembangunan ibu kota di dunia. Karena, memenuhi sejumlah indikator-indikator berstandard internasional yang membuatnya layak mendapatkan predikat bergengsi itu.
”Kemarin saya mengikuti pertemuan arsitek dunia bersama arsitek Jepang Kengo Kuma. Pada saat itu dia bilang IKN itu akan menjadi contoh pembangunan kota baru di dunia,” kata Menteri Basuki ketika melakukan diskusi di Beranda Nusantara “Menuju Ibu Kota Negara Baru” pada Rabu 23 Februari 2022.
Indikator yang membuat IKN Nusantara mendapatkan pujian dari arsitek beken Jepang karena mengusung konsep kota hutan modern yang seluas 70 persen merupakan area hijau. Penggunaan energi baru terbarukan (EBT) dalam setiap moda angkutan transportasi publik. Sebanyak 80 persen kendaraan adalah angkutan publik, dan di kota berjalan hanya 10 menit.
“Ada key performance indicator (KPI) yang terpenuhi. Sehingga menurut Kengo Kuma, layak menjadi contoh ibu kota baru di dunia,” ujar Basuki.
Adanya pujian itu, lanjut Basuki, secara pribadi membuat dirinya semakin bersemangat dalam menuntaskan pembangunan IKN Nusantara sesuai dengan rencana. Sehingga, keberadaan ibu kota baru ini dapat segera menjadi kebanggaan Indonesia di masa-masa mendatang.
“Membuat saya semakin bersemangat, dalam menyelesaikan IKN Nusantara,” kata Basuki.
Basuki mengungkapkan, pembangunan IKN Nusantara terlebih dahulu akan merevitalisasi dan mereboisasi hutan yang berada di sekitar IKN Nusantara. Mengingat, kawasan itu merupakan kawasan hutan industri yang harus mendapatkan perlakukan dua hal itu, agar tanaman yang ditanam dapat awet.
Kemudian, pembangunan IKN, masuk dalam kategori Kawasan Inti Pembangunan Pemerintah (KIPP) yang terbagi dalam tiga klaster. Yakni kawasan inti pemerintah, kawasan inti pendidikan, dan kawasan inti kesehatan. Tiga area itu, seluas 6.671 hektare seluas Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
.